PEKANBARU (suaralira.com) - Beberapa anggota dewan dan kepala dinas Pemprov sudah meninggalkan ruangan sebelum pembahasan yang diagendakan pada paripurna usai. Hal itu membuat Ketua Fraksi Golkar DPRD Provinsi Riau, Supriati protes kepada pimpinan sidang.
"Pimpinan, intruksi karena banyak anggota dewan dan kepala dinas yang cabut dari sidang paripurna, padahal pembahasan kita belum selesai. Ini menunjukan ketidak bagusan bagi kita yang hadir, ini tanggung jawab kita," ujar Supriati saat ajukan instruksi pada pimpinan, pada Senin (18/07/2016).
Dimana DPRD Riau mengagendakan sidang paripurna dengan pembahasan "penyampaian pandangan fraksi terhadap pendapat kepala daerah atas Ranperda prakarsa tata kelola kerja sama pemerintah dan swasta". Paripurna pun sebelumnya sempat molor satu jam lebih.
Hal ini juga menurutnya menjadi saran kepada pimpinan rapat paripurna untuk kedepannya supaya hal ini tidak terulang lagi kedepannya.
"Ini masukan kepada pimpinan, sudah banyak yang keluar main dalam rapat paripurna ini. Kalau alasannya sholat mestinya hadir kembali dalam rapat ini," tegasnya.
Noviwaldy Jusman selaku pimpinan sidang pada paripurna kali ini langsjng menyikapi instrupsi Supriati. Ia menyatakan jika alasan anggota dewan cabut untuk sholat tentu tidak dilarang.
"Yang keluar bukan saja dari anggota dewan tapi juga dari SKPD atau kepala dinas. Setelah kita konfirmasi mereka yang keluar ini ada yang sholat. Tapi kita akan lihat apakah yang keluar ini akan mengikuti rapat ini sampai selesai." kata Noviwaldi.
Adapun Kepala dinas yang Kursinya kosong seperti Kadis Pendidikan Riau, Kadis Sosial, KadisTransmigrasi, Sekretaris KPU, Kadis Kelutan dan Perikanan dan masih banyak yang lainnya yang tidak menghadiri hingga selesai. (an/sl)