Alhasil PLTU Tenayan Raya

Gubri Harap Riau Dapat Porsi Lebih

PEKANBARU (suaralira.com) - Dengan keberadaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tenayan nanti, Pemerintah Provinsi Riau berharap dapat porsi lebih besar. Dimana PLTU Tenayan Raya yang sedang dibangun 2x100 Megawatt (Mw), "Riau harus lebih banyak dari yang lain," ujar Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman di Pekanbaru, Rabu (03/08) kemarin.
 
Menurut Gubernur yang akrab disapa Andi Rachman, dengan dibangunnya pembangkit listrik di Pekanbaru, artinya krisis listrik yang dialami Riau selama puluhan tahun harus bisa terselesaikan. Jangan lagi terjadi pemadaman seperti yang sudah-sudah.
 
"Kita harapkan rasio elektrifikasi Riau itu meningkat dengan dimulainya PLTU ini." Artinya tingkat perbandingan jumlah penduduk yang menikmati listrik dengan ketersediaan itu tidak lagi rendah namun sudah bertambah ke angka layak.
 
Walau diakui Andi sapaan akrab buat mantan pengusaha ini listrik yang dihasilkan PLTU Tenayan itu harus masuk ke jaringan interkoneksi Sumatera. Namun menurut analisa dia PLN bisa melakukan pengaturan untuk porsi pembagian tersebut.
 
Dijelaskan lagi terkait operasional PLTU 2x100 Mw Tenayan sesuai informasi, ia sudah menanyakan langsung ke pihak PLN, dan diperoleh keterangan bahwa satu unit pembangkit sudah diujicoba. Selanjutnya direncanakan Oktober 2016 satu unit lagi juga akan beroperasi.
 
Sebelumnya diberitakan PT PLN (Persero) Wilayah Riau dan Kepulauan Riau mengklaim sedang melakukan pengujian terhadap Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tenayan Raya berkapasitas 2x100 Megawatt untuk dapatkan sertifikat layak operasional.
 
"Rencana 10 Juni, akan kita tes lagi unit satu masuk ke jaringan tegangan 150 kV dengan menggunakan batu bara. Saat ini baru kita tes beban 25 persen, lalu nanti 50 persen dan 100 persen. Terakhir kita lepas beban dan kita lihat reaksi pembangkit," kata Manajer Sumber Daya Manusia dan Umum PLN Riau dan Kepri Dwi Suryo Abdullah di Pekanbaru.
 
Pihaknya mengaku melakukan uji coba dengan bahan bakar minyak karena pembakarannya dinilai sama dengan menggunakan sistem batu bara untuk pengujian menghasilkan daya dan bisa mengeluarkan daya listrik atau tidak. (an/sl)