Warga Demo Mapolres Kepulauan Meranti

PEKANBARU, SUARALIRA.com - Bentrok antara masyarakat Selatpanjang dengan polisi di Mapolres Kepulauan Meranti terjadi siang ini, Kamis (25/08/2016). Dilaporkan bahwa korban warga sipil tewas diduga ditembak polisi dalam aksi ini.
 
Setelah seorang warga tergeletak di tepi jalan dengan kepala berlumuran darah, beredar informasi warga tersebut tertembak polisi dan meninggal dunia karena dalam aksi warga ini menendang pagar Mapolres Meranti.
 
Sampai saat ini belum ada kepastian siapa nama warga yang dikabarkan tertembak dan meninggal tersebut. Juga tidak dapat informasi pasti di mana korban tersebut. Sementara dari media sosial foto warga yang dikabarkan tewas tertembak polisi tersebut sudah beredar luas. Situasi tersebut menambah kemarahan warga.
 
Bentrok ini berawal ketika pembunuhan terhadap personil Polres Meranti Brigadir Adil S Tambunan (34) di parkiran Hotel Furama, Kota Selat Panjang, ibukota Kabupaten Kepulauan Meranti, dini hari tadi dilatarbelakangi rasa cemburu.
 
Demikian diungkapkan Kabid Humas Polda Riau, Guntur Aryo Tejo SIK MM dalam ekspose kepada wartawan, Kamis (25/8/2016). Dikatakannya, laporan yang dia terima dari Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Asep Iskandar menyebutkan kasus penikaman terhadap Adil S Tambunan oleh Apri Adi Pratama alias Adi (24), pegawai honor Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kepulauan Meranti dipicu oleh rasa cemburu.
 
"Saat itu Adi melihat Brigadir Adil bersama dengan seorang perempuan. Siapa perempuan ini masih dalam penyelidikan," kata Guntur.
 
Sempat terjadi cek cok mulut, tiba-tiba Adi langsung menikam Brigadir Adil sehingga anggota polisi ini pun tewas. Setelah peristiwa itu, pelaku lalu kabur. Pelaku lalu ditangkap beberapa beberapa jam kemudian. Terakhir warga mengetahui pelaku meninggal dunia di ruang mayat RSUD Meranti.
 
Kondisi jasad pelaku sangat mengenaskan dengan luka di sekujur tubuhnya. Hal ini menimbulkan kemarahan dari sekira 500 orang warga. Warga mengepung Markas Polres Kepulauan Meranti.
 
Untuk mengantisipasi eskalasi dari gejolak massa, Polda Riau sudah menurunkan 2 Satuan Setingkat Pleton (SST) Brimob Polda Riau dan 2 SST lagi, masing-masing 1 SST dari Polres Bengkalis dan 1 SST lagi dari Polres Siak.
 
Kabid Humas Polda Riau menghimbau masyarakat Kepulauan Meranti untuk menahan diri dan mempercayai penanganannya kepada aparat kepolisian setempat. (dr/sl)