Sempat Tertunda, Sumatera Jungle Run Dipastikan Digelar 26-27 September 2020

Pekanbaru (Riau), Suaralira.com -- Sumatera Jungle Run (SJR) yang awalnya dilaksanakan pada tgl 11 April 2020, namun karena adanya pandemi Covid-19 akhirnya pelaksanaannya sempat tertunda. Dengan perkembangan situasi pandemi Covid-19 yang bisa ditekan bersama sekarang ini, maka kegiatan Sumatera Jungle Run akan dilaksanakan kembali selama 2 hari pada tanggal 26-27 September 2020 dengan tetap menatuhi protokol kesehatan secara ketat. 
 
Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi S H  S I K  M Si merelounching Event Sumatera Jungle Run 2020 pada Minggu siang (23/8) di Ballroom Hotel Pengeran Pekanbaru.
 
Sumatera Jungle Run yang bertujuan memperkenalkan hutan Riau, menjaga kelestarian hutan agar jangan terbakar, dan juga meningkatkan potensi wisata. Hutan dan keanekaragaman di dalamnya adalah berkah yang harus disyukuri. 
 
Sumatera Jungle Run merupakan lomba lari trail atau lintas alam terbesar di Pulau Sumatera. Lomba ini mempunyai kualifikasi internasional karena tersertifikasi oleh Internasional Trail Run Assosiation (ITRA). Lomba ini juga memperebutkan hadiah menarik.
 
ITRA adalah asosiasi lari lintas alam yang berpusat di Perancis. Selain hadiah, Finisher Sumatera Jungle Run 2020 akan mendapatkan poin yang bisa digunakan untuk mengikuti lomba ITRA yang lain yang digelar di mount blanc perancis. Maka itu Sumatera Jungle Run 2020 adalah lomba lari elit.
 
Sumatera Jungle Run 2020 akan digelar pada hari Sabtu 26 September 2020 yang diperuntukan untuk kelas 5 K dan 10 K dengan 350 pelari, dan Minggu 27 September 2020 khusus kelas 21 K dengan jumlah sekitar 350-an pelari. Acara diikuti total sekitar 700 orang WNI dan WNA.
 
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Gubernur Riau yang diwakili Sekda Provinsi Riau, Kepala Balai Besar KSDA Provinsi Riau, Kadispora Provinsi Riau, Kadis Pariwisata Provinsi Riau, Kepala Kesatuan Pengelolahan Hutan (KPHP), Kabid Humas Polda Riau, Kapolresta Pekanbaru, Race Director Sumatera Jungle Run Ibu Amelia Seftiana dan para peserta perwakilan running kota Pekanbaru.
 
Kegiatan diawali dengan Opening Bumper Sumatera Jungle Run, pembukaan MC, press conference oleh Kapolda Riau di dampingi oleh Race Director SJR, pemutaran video simulasi lomba dengan penerapan adaptasi kebiasaan baru, sesi tanya jawab media dan peserta, pernyataan dukungan dari Gubernur Riau diwakili bapak Sekda Provinsi Riau, penekanan tombol sirine pertanda event resmi diumumkan secara simbolis, closing dan foto bersama.
 
Dalam pelaksanaan press conferencenya, Kapolda Riau Irjen Agung Setia Imam Effendi SH SIK MSI menyampaikan bahwa rencana awal kegiatan Sumatera Jungle Run pada tanggal 11 Maret 2020, lalu ditunda karena Covid-19. 
 
“Dengan dukungan dari semua pihak, kegiatan Sumatera Jungle Run ini dapat kita selenggarakan tanggal 26-27 September 2020 di Tahura Minas Kabupaten Siak. Selama Covid-19 ini, para peserta yang telah mendaftar berkeinginan tetap melanjutkan dan hanya 20% saja yang mengundurkan diri. 
 
Kegiatan ini merupakan point untuk mengikuti lomba ITRA yang ada di Mount Black Perancis. Kegiatan ini bertujuan bukan untuk merusak hutan, melainkan melindungi hutan dan menjaganya. Bersama Kita Bisa”, terang Agung. 
 
Amelia Septiana, Race Director SJR 2020 menyampaikan bahwa SJR yang semula direncanakan dibulan April tertunda akibat covid-19 sehingga saat ini baru dapat dilaksanakan di bulan September 2020 dengan mengikuti adaptasi kebiasaan baru sesuai protokol kesehatan. 
 
“Panitia telah memperbaharui beberapa tahapan dalam pelaksanaannya. Adanya penerapan protokol kesehatan. Sehingga iven dilaksanakan dalam dua hari, dimaksudkan untuk mengurangi kerumunan orang," ungkapnya. 
 
Amelia menambahkan Perlombaan tetap terbagi kedalam tiga kategori, yakni jarak 5 K, jarak 10 K dan jarak 21 K. 
 
“Untuk jarak 5 K dan 10 K akan dilaksanakan pada hari pertama yakni Sabtu (26/8), sedangkan untuk 21 K dilaksanakan pada hari berikutnya, yakni hari Minggu (27/8). Setiap peserta diwajibkan menggunakan masker, peserta juga akan dilakukan pengecekan suhu tubuh, dibeberapa titik seperti Water Station (WS) sudah dipersiapkan alat cuci tangan," jelasnya. (hms/J Manik/sl)