Walikota Pekanbaru DR Firdaus ST MT.

Kabag Umum Pekanbaru Bungkam soal Pemecatan THL

PEKANBARU, SUARALIRA.com -  Pemecatan terhadap oknum Tenaga Harian Lepas (THL) yang menjadi calo di jajaran Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru hingga saat ini belum menemukan kepastian. Pasalnya, kabar pemecatan THL berisinial IS dari Kepala Bagian (Kabag) Umum Sekretariat Kota (Setko) Pekanbaru, Khambarialdy tak kunjung terealisasi.
 
"Sementara itu, rekan oknum THL IS yang turut menjadi calo, DK, bekerja di bagian prokotoler telah diberhentikan oleh pimpinannya." 
 
Hingga saat ini, oknum THL IS tak kunjung dipecat oleh pimpinannya menjadi tanya besar. Pasalnya, Walikota Pekanbaru DR Firdaus ST MT secara tegas telah mengintruksikan bawahannya untuk memecat THL yang dinilia tidak memiliki mental yang baik itu.
 
Sementara itu, Khambarialdy seperti yang dilangsir Riaupos.co masih belum memberikan keterangan.
 
Sebelumnya diberitakan, Walikota Pekanbaru Firdaus ST MT beberapa waktu lalu memastikan agar bawahannya memecat dua oknum Tenaga Harian Lepas (THL) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru karena telah menjadi makelar untuk memasukkan salah seorang warga Danau Bingkuang untuk berkerja di Pemko Pekanbaru.
 
’’Tindak tegas, saya sudah dapat informasinya. Tindak tegas ini, termasuk pecat" kata Firdaus beberapa waktu lalu.
 
Untuk itu, Wako mengimbau kepada masyarakat untuk tidak percaya apabila ada oknum yang mengiming-imingkan bisa memasukkan seseorang untuk bekerja di Pemko Pekanbaru dengan bayaran tertentu.
 
"Saya imbau pada warga, jangan percaya diiming-imingi begitu, apalagi dia THL, masa bisa. Omong kosong itu, apalagi, misalnya, memasukkan PNS. Walikota saja tidak bisa bantu anaknya sendiri," tegasnya.
 
Diakui orang nomor satu di Pekanbaru itu, banyak oknum yang mengaku dekat dengan pejabat bahkan juga dengan dirinya untuk mengambil keuntungan pribadi. ’’Ini bukan hanya satu orang, ada juga oknum yang mengaku kawan dekatnya pak wali. Kalau tidak salah saya sudah dua yang ditahan polisi,’’ tuturnya.
 
Lebih lanjut, Wako menyebutkan oknum-oknum yang menjadi makelar itu bermain sendiri. "Saya minta pembina kepegawaian menelusurinya. Biasanya, mereka main sendiri, makanya ada yang ditahan polisi," pungkasnya. (**)