IBU KOTA Jakarta membutuhkan pemimpin yang mampu mencari jalan keluar atas masalah-masalah yang terjadi selama ini, bukan sekadar galak dan getol melakukan pembangunan saja.
"Hingga saat ini walau dipimpin Ahok (Basuki Tjahaja Purnama), DKI Jakarta belum lepas dari kemacetan, banjir dan masalah sosial lainnya," kata pemerhati politik Yusuf Wibisono dalam diskusi bertema 'Mencari Pemimpin Baru Jakarta', Rabu (14/09/2016).
Dia juga melihat masih banyak daerah kumuh di penjuru Jakarta. Keberadaan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) ternyata tidak menjadikan warga miskin mudah mendapatkan tempat tinggal, melainkan menjadi hunian bagi masyarakat yang mampu secara finansial.
"Jadi, penggusuran dan pemindahan masyarakat miskin ke rusunawa justru menyusahkan masyarakat miskin yang harus menyewa dengan harga mahal. Kebijakan ini tidak pro masyarakat miskin," ujar Yusuf.
Permasalahan di Jakarta, lanjutnya, cukup kompleks sehingga dibutuhkan pemimpin yang tidak hanya tegas tapi memahami kondisi wilayah termasuk kebutuhan warga. Pemimpin yang baik adalah mengedepankan kepentingan rakyatnya bukan hanya fokus pada pembangunan belaka.
"Pemimpin DKI harus mampu menjawab dan membuktikan bahwa dia mampu membawa DKI keluar dari masalah-masalah yang ada. Tidak berguna semua kemajuan pembangunan jika rakyatnya tidak sejahtera dan semakin sulit untuk hidup," jelas Yusuf.
Dia menambahkan, fungsi pemerintah daerah seharusnya dapat menjadi agen pemerataan kesejahteraan bukan malah menyengsarakan rakyatnya.
"Pembanguan DKI Jakarta jangan hanya dinikmati masyarakat menengah ke atas. Harusnya pembangunan kualitas mayarakat DKI itu secara merata dan tidak menimbulkan ketimpangan sosial," tegas Yusuf yang juga direktur eksekutif Ideas. (rmol/sl)