Dinkes Riau Gencarkan Program 3M PLus

PEKANBARU, SUARALIRA.com - Dinas Kesehatan Provinsi Riau melayangkan surat edaran kepada kabupaten/kota setempat berisikan perintah menggalakkan 3M plus guna mengantisipasi berjangkitnya Demam Berdarah Dengue (DBD) di musim penghujan.
 
"Musim penghujan sudah tiba dimana nyamuk Aedes aegypti akan berkembang biak," kata Kadinkes Provinsi Riau Andra Syafril di Pekanbaru saat dijumpai Antara, Rabu.
 
Dalam edaran gubernur tersebut terang Andra seluruh kabupaten/kota se- Riau harus melakukan gotong-royong massal dan serentak guna membersihkan dan memberantas sarang nyamuk.
 
Menurutnya gerakan 3M plus yang bermakna tiga langkah utama, yaitu satu, menutup tempat penampungan air untuk membatasi nyamuk bertelur.
 
Dua menguras  secara rutin mengganti tempat-tempat air seperti bak mandi, vas bunga, kolam ikan, untuk membatasi nyamuk berkembang biak.
 
Tiga menimbun atau mengubur kaleng atau wadah-wadah kosong yang menjadi sumber nyamuk tidak menemukan tempat untuk bertelur serta plus dikombinasikan dengan bentuk pencegahan lain seperti memasang kasa dirumah, menggunakan kelambu pada saat tidur, menggunakan obat oles pencegah, menyebarkan bubuk abate pada tempat penampungan air, memelihara ikan pemakan jentik di kolam, dan membersihkan rumah secara berkala.
 
"Gerakan 3M plus ini harus dilakukan serentak, massal hingga seluruh kelurahan, desa, RT/RW se kabupaten/kota," tegasnya.
 
Dia menegaskan pengendalian DBD hanya bisa dilakukan dengan gerakan 3M plus secara massal dan serentak, karena dimusim penghujan ini telur nyamuk yang selama ini sudah ditebar akan menetas menjadi jentik. Lalu berkembang menjadi nyamuk dewasa.
 
Saat penghujan seperti inilah waktu yang tepat bagi semua lini dan kalangan bergerak untuk bergotong-royong membersihkan lingkungan sehingga jumlah nyamuk penyebar penyalit DBD bisa ditekan.
 
Walau diakuinya selama ini kasus DBD mulai meningkat namun akan lebih rawan lagi jika proses musim penghujan tiba.
 
"Makanya gerakan 3M plus di musim penghujan ini harus dilakukan serentak dan bersama-sama," kata dia yang mengakui tidak menguasai data berapa jumlah warga Riau terjangkit DBD.
 
Sebelumnya diberitakan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan, Provinsi Riau mulai memasuki musim hujan hingga akhir Desember tahun ini.
 
"Pekan ini atau awal November, sejumlah wilayah di Riau bakal dilanda hujan hingga akhir tahun," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Pekanbaru, Slamet Riyadi di Pekanbaru, Senin.
 
Dia menyebut, musim hujan di provinsi itu menjadi lebih cepat satu bulan dari awal perkiraan, setelah pihaknya memprediksi Oktober dan November mengalami puncak La Nina.
 
Pihaknya merilis dalam sepekan terakhir cuaca pada berbagai daerah di Riau, terus diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.
 
"Termasuk, sepanjang pekan ini. Hujan ringan dapat disertai petir dan angin kencang terjadi di seluruh wilayah Riau, terutama pada sore dan malam hari," katanya menambahkan. (ant/sl)