Plt Wako Pekanbaru: Riau Bebas Asap Tapi Belum Bebas Pemadaman Bergilir

PEKANBARU, SUARALIRA.com - Kabut asap di Tahun 2016 ini sudah terbebas di Riau, karena ada kerja keras semua pihak. Namun sayangnya, hingga kini Riau belum terbebas dari pemadaman bergilir (byar pet).
 
"Sudah 18 tahun Riau sempat dikepung asap kebakaran lahan, tapi tahun ini kita bebas asap karena ada kemauan sepihak untuk untuk memerangi kebakaran hutan dan lahan. Tapi sayangnya, walau kita bebas asap tahun ini, masyarakat belum terbebas pemadaman bergilir dari PLN," kata Plt Wali Kota Pekanbaru Edwar Sanger yang juga menjabat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau itu kepada wartawan, Minggu (6/11/2016).
 
Edwar menyebutkan, pemadaman bergilir di Pekanbaru sejak dulu tak pernah teratasi dengan berbagai persoalan kelistrikan. Namun semua itu bisa teratasi jika ada kemauan keras PLN untuk menambah daya sehingga tidak terjadi defisit.
 
"Ini semua tergantung niat dan kesungguhan dari PLN. Buktinya kita Satgas Karhutla bisa bersama-sama mengatasi kebakaran lahan. Padahal selama 18 tahun kita terkepung asap," kata Edwar.
 
Kondisi pemadaman bergilir ini, lanjut Edwar, harusnya sudah dipikirkan jauh pihak PLN untuk mencari solusinya. Karena pemadaman bergilir bukan kali ini saja terjadi, namun juga sudah belasan tahun lamanya.
 
"Saya akan panggil manajemen PLN Pekanbaru untuk mencari tahu apa lagi masalahnya sekarang ini," kata Edwar.
 
Jika penyebabnya defisit saat beban puncak, kata Edwar, sebaiknya diambil langkah pelanggan skala besar dikeluarkan dari sistem untuk kepentingan masyarakat.
 
"Semestinya kan bisa PLN ambil kebijakan mengeluarkan pelanggan besar saat beban puncak demi pelanggan masyarakat yang lebih banyak," kata Edwar.
 
"Kita sangat prihatin atas pemadaman listrik saat ini. Kondisi ini harus benar-benar dicarikan solusinya. Kalau waduk PLTA Koto Panjang kering saat ini, apa tidak ada usaha PLN untuk membuat hujan buatan, sebagaimana Satgas Karhutla selama ini lakukan. Ya ini sekedar saran saya saja dalam rangka mencari solusi mengatasi kekeringan waduk," kata Edwar.
 
Sebagaimana diketahui, saat beban puncak pukul 18.00 hingga 22.00 WIB, di jaringan interkoneksitas di Riau terjadi pemadaman bergilir dengan durasi 2 jam setiap pelanggan. Pemadaman bergilir ini sepanjang tahun terus terjadi. Terutama saat waduk PLTA Koto Panjang kekurangan air.
 
Kini waduk PLTA Koto Panjang yang menghasilkan 114 MW dengan tiga turbin tidak berfungsi. Level air di waduk tidak mencukupi untuk memutar turbin. Hampir dua bulan ini PLTA tidak beroperasi. (dtc/sl)