TERLEPAS dari perubahan hormon, emosi, fisik, dan psikologis, kebanyakan para remaja mudah marah, jatuh ke dalam pesimisme, dan keputusasaan. Untuk itu butuh peran keluarga, orangtua, guru, serta tokoh agar membantu remaja agar selalu optimistis.
Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, “Berikan kabar gembira dan tidak menakut-nakuti agar orang tidak menjauh. Permudah segala hal dan jangan mempersulit.” (HR : Abu Dawud).
Lantas, seperti apakah seharusnya sikap yang bisa dilakukan agar para remaja ini tidak terjebak keputusasaan. Berikut pemaparannya seperti dilansir Soundvision, Selasa (15/11/2016).
Sesuaikan tingkat optimisme
Apakah Anda orang yang sinis? Ketika ada komentar sarkasme, mungkin kini saatnya Anda teliti dalam menanggapi. Saatnya menunjukkan ekspresi bahagia. Ekspresi sinis kecil akan mematikan orang lain dan optimism lingkungan sekitar.
Perbaiki waktu tidur
Anak muda akan tampak lebih tua dari usia sebenarnya ketika dia selalu kurang tidur. Tidurlah tepat waktu dan bayangkan hal positif sebelum tidur. Ini akan mambantu memulai hari menjadi lebih baik.
Optimisme dalam keluarga
Atur Facebook agar hanya bisa dibaca oleh keluarga. Sebarkan berita muslim positif, khusus untuk anak remaja Anda. Biarkan mereka membaca kabar baik dan hidup optimistis.
Berbagi setiap akhir pekan
Islam mengajarkan pentingnya berbagi. Ajak remaja Anda untuk terlibat kegiatan sukarela setiap akhir pekan. Berbuat baik dan peduli terhadap sesama membuat hidup lebih bahagia, semangat, dan optimis. (okz/sl)