BENGKULU (suaralira.com) - Keganasan Samudra Hindia kembali memakan korban, Setelah menelan korban jiwa pada 23 Oktober dan 6 November lalu, kali ini seorang pegawai negeri sipil (PNS) bernama Fachrudin (53) hilang tenggelam ditelan gelombang samudra.
Korban yang berpamitan dengan istrinya untuk pergi memancing pada Minggu kemarin diantar anaknya Fahmi (20) ke kawasan Taman Wisata Alam Pantai Panjang, Kota Bengkulu. Pantai ini berada di bibir Samudra Hindia. Namun hingga Minggu malam, korban tidak kembali ke rumah.
Keluarga pun mencari korban ke lokasi. Namun, mereka hanya menemukan celana panjang dan telepon genggam milik korban yang tergeletak di antara semak belukar setelah terdengar nada panggil saat dihubungi.
Adon, salah seorang kerabat korban menceritakan, saat diantar anaknya, Fachrudin sempat berpesan agar tidak usah menjemput. Dia mengatakan akan pulang sendiri.
"Saya sempat berniat ingin ikut, tetapi dilarang. Anaknya, Fahmi, yang antar," ucap Adon di Bengkul, Senin (28/11/2016) malam.
Basarnas yang mendapat laporan langsung menerjunkan dua tim. Mereka menyisir sepanjang bibir Samudra Hindia, menggunakan dua perahu karet. Penyisiran juga berlangsung melalui jalur darat.
Kepala Kantor SAR Bengkulu Agolo Suparto menjelaskan, pencarian korban dilakukan dengan memantau pergerakan arus air. Pencarian korban pun dilakukan hingga kawasan Muara Dua yang tak jauh dari lokasi hilangnya korban.
Hingga Senin malam, tim pencari terpaksa menghentikan pencarian korban tenggelam tersebut. Pergerakan tim terhalang cuaca buruk, gelap, dan arus yang mulai deras.
"Kita hentikan sementara dan melakukan pencarian lagi pada Selasa pagi. Tetapi kami terus memantau dari bibir pantai," Kepala SAR Bengkulu itu memungkasi.