Damkar Kota Bekasi Kekurangan Personil

BEKASI (suaralira.com) - Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Bekasi terus melakukan sosialisasi penanganan juga pencegahan dini terhadap bahaya kebakaran kepada masyarakat, perusahaan swasta, hingga pelajar.
 
Tak luput juga, instansi pemerintah seperti Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), maupun stakeholder turut serta dalam sosialisasi yang dilakukan Damkar Kota Bekasi, agar mengetahui bagaimana cara penggunaan alat proteksi kebakaran, baik alat ringan, sedang, dan berat dilingkungan kerja.
 
Dengan adanya sosialisasi tersebut, diharapkan pencegahan kebakaran secara dini dapat diaplikasikan, serta bermanfaat dalam kasus kebakaran.
 
Kepala Kantor Pemadam Kebakaran Kota Bekasi,Tedi Hafni Tresnadi mengatakan, sosialisasi pencegahan kebakaran, dan pengecekan alat serta sarana pemadam kebakaran perlu dilakukan khususnya di gedung publik maupun gedung swasta secara berkala.
 
“Hal ini dilakukan sebagai upaya preventif agar masyarakat mampu memahami hal-hal yang bisa menyebabkan kebakaran, dan menangani secara mandiri,” katanya.
 
“Sosialisasi ini sebagai antisipasi kebakaran dini. Kedepan, masyarakat baik itu pengelola gedung bisa dengan mandiri menangani kebakaran. Sehingga tidak perlu andalkan pemadam yang saat ini masih minim petugas,” tambah dia.
 
Menurut Tedi, hal tersebut merupakan langkah awal penyiapan, dan evakuasi kebakaran baik kepada SKPD, perusahaan swasta, dan para pelajar untuk mengetahui cara pencegahan, penggunaan alat serta penanganan dini kebakaran.
 
“Semua elemen bertanggung jawab atas keselamatan diri, dan aset. Meminimalisir kerugian itu intinya. Semua infrastruktur, dan alat juga kita jamin berfungsi,” ujarnya.
 
Diakuinya, untuk saat ini jumlah personil pemadam hanya ada 106 orang personil. Padahal idealnya sekitar 500 personil. Dimana untuk satu petugas, bisa menangani 500 orang.
 
“Minimnya jumlah personel juga akan berdampak pada kinerja tim penjinak 'Si Jago Merah' akibatnya kinerja petugas kurang maksimal,” paparnya.
 
(oto/sl)