Pemkot Bogor Tak Larang Pemotor Melintas di Jalur Sepeda

BOGOR (suaralira.com) - Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ) Kota Bogor menyatakan tidak melarang pengendara motor untuk melintas di jalur khusus sepeda. Ini terkait viral dua bocah SMP yang menghadang pemotor melintas di jalur sepeda di Jalan Otto Iskandardinata (Otista), Kota Bogor.  
 
Kepala DLLAJ Kota Bogor Rachmawati mengungkapkan, para pengendara motor diperbolehkan melaju di jalur sepeda di Jalan Otista, Kota Bogor. "Jalur berwarna merah itu memang dikhususkan untuk sepeda, tapi kita tidak melarang kendaraan motor untuk melintasinya. Hanya pengendara motor harus mengalah ketika ada pesepeda yang melintas di jalur itu, kalau tidak ada pesepeda silakan saja lewat situ, jalur itu memang dibuat mix," ungkap Rachmawati kepada wartawan, Rabu, 4 Januari 2017 kemarin.
 
Menurut Rachmawati, hal itu tidak akan membahayakan pesepeda, dengan catatan pengendara motor memiliki kesadaran dalam berlalu lintas. "Jadi kembali lagi kepada pengendara motornya, harus saling menghargai sesama pengguna jalan," ujarnya.
 
Rachmawati mengatakan, dibuatnya jalur sepeda di badan jalan lantaran pada titik tersebut tidak memungkinkan untuk menempatkan jalur sepeda di pedestrian. "Untuk di titik itu sendiri pedestrian sudah tidak mungkin dilebarkan lagi, jadi jalur sepeda kita buat di badan jalan. Kalau kita buat pembatas juga nanti imbasnya bisa membuat kondisi lalu lintas di titik itu lebih padat lagi," tuturnya.
 
Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Bogor Kota Kompol Bramastyo Priaji mengimbau agar pengendara sepeda di Jalan Otista tidak melawan arah. Arus kendaraan yang ada di jalan itu diberlakukan Sistem Satu Arah (SSA) dari arah Tugu Kujang. 
 
Keberadaan jalur sepeda di sepanjang jalan itu jelas membawa angin segar bagi penggiat gowes. Meski demikian, Bramastyo tetap mengimbau agar pengendara sepeda tetap melaju mengikuti arus lalu lintas yang diberlakukan. 
 
"Karena bisa saja membahayakan, lagi pula jalur sepeda itu dibuat hanya satu jalur mengikuti arus SSA," katanya.
 
Sebelumnya, diberitakan pada Senin dan Selasa lalu dua bocah SMP menggunakan sepeda fixie-nya melakukan aksi blokade terhadap pengendara motor yang melintas di jalur sepeda, tepatnya di Jalan Otista, Bogor Tengah, Kota Bogor.
 
Peristiwa tersebut menjadi viral di Media Sosial (Medsos) karena minimnya pengawasan dari petugas terkait membuat proyek senilai Rp32 miliar yang baru selesai dibangun menggunakan APBN 2016 itu tidak tepat sasaran, yang ada malah membuat problem sosial baru.
 
Mahesa Jenar (13) dan Wildan Pratama Putra (13) dua bocah yang melakukan aksi blokade saat ditemui di sekolahnya di SMP Pembangunan 1 Bogor mengaku tak sengaja menghadang dikarenakan sempat terganggu ketika bersepeda.
 
"Makanya saya ajak Wildan yang kebetulan hari itu gowes bareng, untuk menghadang para pengendara motor yang membahayakan saat kami melintas," ujar Mahesa, kemarin.
 
Mahesa berharap Pemkot Bogor melakukan tindakan tegas terhadap para pengendara motor yang melintas di jalur sepeda di sekeliling Kebun Raya Bogor, khususnya di jalan Otista. "Saya lihat jalur sepeda ini sengaja tidak ditinggikan seperti di jalan lain karena sempit. Tapi seharusnya pemerintah tegas, karena bagaimanapun dapat membahayakan, para pengendara sepeda," ungkapnya.  
 
(sdn/sl)