PEKANBARU (suaralira.com) - Aksi penembakan oleh orang misterius gemparkan warga di Jalan Hasanuddin, RT03/RW02, Kelurahan Rintis, Kecamatan Lima Puluh, Pekanbaru, Sabtu (07/01/17) pukul 22.30 WIB malam tadi. Peristiwa itu bahkan menewaskan satu orang, Jodi Setiawan (21).
Warga Jalan Khadijah Ali, Kelurahan Kampung Dalam, Kecamatan Senapelan tersebut tewas tertembus peluru orang tak dikenal. Jasadnya kemudian ditemukan tertelungkup di teras rumah milik salah satu warga di lokasi kejadian.
"Jenazah korban sudah dibawa ke RS Bhayangkara Polda Riau. Korban tewas karena mengalami luka tembak di tubuhnya. Pelaku penembakannya masih kita kejar. Sejumlah saksi mata di TKP juga sempat mendengar suara letusan tembakan saat kejadian tersebut," ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Pekanbaru, Komisaris Polisi Bimo Ariyanto ketika dilansir riauterkini.com melalui selulernya, Ahad (08/01/17).
Dia menjelaskan, aksi penembakan orang misterius itu sendiri pertama kali diketahui oleh anak si pemilik rumah, Wali Saputra saat dirinya mendengar suara letusan tembakan disertai suara teriakan orang minta tolong. Kaget dengan apa yang didengarnya, ia pun langsung keluar rumah untuk memastikannya.
Begitu pintu dibuka, ia semakin kaget ketika melihat korban sudah tertelungkup bersimbah darah di teras rumahnya. Secara bersamaan, pembantu saksi, Siti Maisaroh, bahkan sempat pula melihat satu unit mobil mencurigakan berada di depan pagar rumah majikannya. Hanya saja tak berapa lama kemudian, mobil itu selanjutnya pergi dari TKP.
"Dari lokasi kejadian, kita juga mengamankan sejumlah barang bukti, yakni satu unit motor Beat warna biru BM 4773 JY, satu unit handphone Samsung lipat, sebuah gembok, uang tunai Rp1.350.000,-, sehelai kaos oblong, sehelai celana pendek, ikat pinggang, lipatan uang Rp50 ribu yang didalamnya terdapat satu butir pil diduga ekstasi serta sebuah kalung stainless," bebernya.
Disinggung mengenai dugaan motif penembakan misterius tersebut, Bimo pun belum bisa memastikannya.
"Kita masih melakukan penyelidikan," singkatnya.