BEKASI (suaralira.com) - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bhagasasi Bekasi, bekerjasama dengan pihak swasta untuk membuat Instalasi Pengolahan Air (IPA) di wilayah Babelan dengan sistem Supervisory Control And Data Acquisition (SCADA). IPA baru dengan sistem ini diklaim lebih efisien dalam proses produksi air bersih yang diolah, dan didistribusikan kepada pelanggannya.
Direktur Usaha PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi, Maman Sudarman menjelaskan, Scada merupakan sistem yang memungkinkan pengoperasian secara otomatis dari jarak jauh terhadap segala proses produksi air minum, dan distribusinya.
IPA baru ini, baru pertama kali dibangun oleh perusahaan air minum milik pemerintah daerah tersebut.
Adapun tahap pembangunan IPA ini sudah sudah selesai secara fisik.
Diperkirakan bahwa pengoperasiannya akan mulai dilakukan dalam waktu dekat ini.
Meski begitu, kata dia, tahap uji IPA yang dibangun dengan kerjasama pihak ketiga itu sudah dilakukan. Namun, selama uji coba dilakukan ada permasalahan yang terjadi.
"Setelah kami lakukan uji coba, airnya langsung habis. Penyebabnya karena tersumbatnya air baku di kali," ujar Maman, saat meninjau langsung pembersihan saluran air baku, bersama jajaran direksi PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi di Kebalen, Babelan, Kamis (16/3).
Oleh sebab itu, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Perum Jasa Tirta (PJT) II, dan Dinas Kebersihan Kabupaten Bekasi untuk membersihkan kali yang tersumbat di wilayah Babelan. Normalisasi kali itu telah dimulai hari ini (Kamis) sampai dengan dua hari ke depan.
"Setelah normalisasi ini, secepatnya akan mulai kami operasikan," imbuhnya.
Dikatakannya, IPA tersebut mampu melayani sebanyak 20 ribu pelanggan dengan kapasitas produksi 200 liter per detik. IPA dengan sistem Scada ini berbeda dengan konvensional.
Dengan sistem canggih ini, maka seluruh operasionalnya sudah menggunakan sistem. Dari segi pembubuhan bahan kimia misalnya, secara otomatis kalau terjadi kekeruhan air yang tinggi (NTU), maka bahan kimia akan banyak. Sebaliknya, jika kekeruhan turun maka akan turun juga.
Selain itu, ketika terjadinya endapan lumpur, maka sistem ini langsung bekerja secara otomatis membuangnya. Berbeda halnya dengan IPA konvensional yang harus dibuang secara manual.
"Dengan IPA sistem Scada ini, semuanya sangat efisien," jelasnya.
(oto/sl)