BEKASI (suaralira.com) - Melihat angka pengangguran yang memprihatinkan di Kota Bekasi, Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi harus dapat memberikan solusi bagi masyarakat Kota Bekasi untuk mendapatkan pekerjaan. Karena, dengan adanya lapangan pekerjaan yang di prakasai oleh Pemkot Bekasi, seraya akan menurunkan angka pengangguran. Namun, Pemkot Bekasi, dalam hal ini Dinas Tenaga Kerja (Disnaker), harus selektif dalam menyalurkan dan memberikan pelatihan kepada masyarakat Kota Bekasi secara tepat. Hal itu, guna menghindari kecemburuan sosial antara warga urban dengan warga asli Bekasi.
Pembekalan yang diberikan oleh Disnaker, sangat dibutuhkan bagi masyarakat yang belum bekerja. Sebab, akan ada keterampilan bagi masyarakat saat disalurkan dalam bekerja pada nantinya. Sehingga, stigma tentang masyarakat Bekasi yang dinilai malas, lambat laun akan terkikis, dan mampu bersaing dengan warga urban.
Bursa kerja yang sering dilakukan Pemkot Bekasi lewat Disnaker, digadang-gadangkan sebagai wujud perhatian pemerintah dalam menekan angka pengangguran. Kendati itu tidak sempurna alias tidak akan terserap semua.
Maka itu, untuk menuntaskan angka pengangguran, Komisi IV DPRD Kota Bekasi selaku komisi yang menaungi tenaga kerja, memberikan rekomendasi kepada Pemkot Bekasi agar sektor investasi seperti mal, apartamen dan kawasan bisnis yang ada di Kota Bekasi, dapat lebih mengutamakan masyarakat Kota Bekasi dalam menyerap tenaga kerja. Upaya itu sebagai kontribusi terhadap Kota Bekasi.
Anggota Komisi IV DPRD Kota Bekasi, Syaherallayali mengatakan, dari sektor investasi itu relatif membantu pemerintah daerah maupun pusat, dalam hal pengangguran.
Bicara pengangguran setiap tahunnya yang makin tinggi, kata dia, memang harus ada solusi jitu. Karena, setiap tahunnya, sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA)/sederajat yang ada di Kota Bekasi akan meluluskan siswanya. Sehingga butuh wadah seperti pekerjaan bagi siswa yang lulus tersebut.
Pengangguran adalah sebuah momok bagi negara. Oleh itu, masyarakat harus berpikir luas untuk tidak 'terpenjara' sebagai jiwa pekerja, namun dapat membuka lapangan pekerjaan sesuai kemampuan dan keterampilan yang dimiliki.
"Ini sifatnya secara nasional (pengangguran), anak muda harus bisa membuka lapangan pekerjaan. Dan lulusan sekolah jangan hanya bermimpi untuk bekerja, tapi bagaimana membuka lapangan pekerjaan," tegas pria yang juga Ketua DPC Partai Hanura Kota Bekasi ini.
Masyarakat, lanjut pria yang akrab disapa Ral ini, harus dapat manfaatkan program yang digulirkan oleh pemerintah. Seperti Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai usaha bagi pemula.
Dengan adanya pemanfaatan UMKM dan pemikiran yang luas dari masyarakat itu sendiri. Diharapkan pengangguran di Kota Bekasi menurun, dan kesejahteraan masyarakatnya terangkat.
(oto/sl)