Seorang warga sedang menggunakan medsos via smartphone

DPRD Imbau Masyarakat Bijak Gunakan Medsos

BEKASI (suaralira.com) - Perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat harusnya diimbangi dengan kemampuan user (pengguna) sebagai pengambil manfaat dari teknologi

informasi tersebut, dibarengi dengan kekuatan intelektual yang memadai. 

 

Menanggapi hal itu, Anggota Komisi IV DPRD Kota Bekasi, Murfati Lidianto Lie mengatakan, banyak pengguna media sosial (medsos) yang tidak bijak dalam memanfaatkan teknologi informasi dengan baik. Akibatnya, terjadi kegaduhan informasi di medsos yang sudah memasuki fase serius.

 

Saat ini, kata Murfati, pengguna medsos banyak yang tidak memikirkan dampak akibat menyebar atau mengupload gambar dan video yang tidak baik, ditambah dengan status di dinding akun yang terkesan kasar. Maka itu, pengguna medsos harus dapat menggunakan dengan baik dan santun.

 

Ia mengimbau, agar masyarakat selalu cermat ketika mendapatkan informasi dari medsos. 

 

Pertama, cek and balances, memastikan bahwa informasi yang kita terima telah melalui proses verifikasi

dan berimbang. Memeriksa dengan bijak kebenaran informasi yang kita dapat dari broadcast social chat, misalnya melalui aplikasi whatsapp dan lainnya, serta tidak langsung men-share 

atau menyebarkan langsung setiap informasi yang kita dapat.

 

Mekanisme pengecekan sendiri, bisa menanyakan langsung dengan akun medsos official atau resmi yang dimiliki instansi maupun swasta. Sehingga informasi yang  didapat menjadi berimbang akibat dari komunikasi yang dibangun dengan pihak yang merasa dicantumkan apalagi dirugikan.

 

Kedua, Memberikan hak sanggah bagi narasumber sesuai dengan kode etik jurnalistik agar narasi yang dibuat memiliki komparasinya agar berimbang, dan mempunyai sudut pandang lain sebelum mengambil kesimpulan dalam sebuah berita. Jadi tidak hanya fokus pada satu narasumber, tapi juga harus ada pembandingnya agar berimbang.

 

Ketiga, menggunakan bahasa positif. Di biasakan untuk menggunakan bahasa yang elegan dan persuasif dalam memberikan komentar di medsos. Bahasa yang bernada ancaman, seruan negatif, anarkis, pornografi hanya akan menimbulkan efek negatif. Menggunakan bahasa positif tentunya akan dibalas dengan bahasa yang positif pula, atau paling tidak telah memberikan keteladanan dalam berbahasa yang baik di ruang publik atau medsos. 

 

Keempat, tidak menghakimi dan cepat reaksioner saat membaca postingan orang lain, kesalahan bisa saja terjadi dan bisa jadi karena ketidak pahamannya, untuk itu jangan langsung menghakimi, ada baiknya ditanyakan secara bijak maksud dan tujuan postingannya atau komentarnya di medsos. Indonesia negara hukum dan ada jalur serta prosedurnya untuk menentukan salah, atau benarnya di mata hukum.

 

Kelima, tidak provokasi terhadap pihak lain dan tetap menghormati serta menghargai keberagaman demi keutuhan NKRI. Kebhinekaan bangsa Indonesia merupakan kekayaan kultur, yang harus dilestarikan jangan sampai memprovokasi apalagi menebarkan kebencian dengan isu Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA), karena hanya akan menjadikan disintegrasi bangsa. 

 

"Banyak permasalahan yang terjadi saat ini dimulai dari medsos. Belum lagi medsos dengan akun palsu yang sengaja dibuat untuk menyerang beberapa pihak. Bila pengguna medsos menemukan status, foto atau video yang dinilai membuat kisruh, jangan ditanggapi," ungkapnya.

 

(oto/sl)