Wakil Wali Kota Bekasi, Ahmad Syaikhu (dua dari kiri) saat menghadiri acara buka puasa bersama Forjas didampingi Ketua Forjas, Bayu Samudera (pakai peci hitam), pengurus dan anggota Forjas

Penghujung Ramadan, Wakil Wali Kota Bekasi Tutup Acara Forjas

BEKASI (suaralira.com) - Berakhir sudah rangkaian kegiatan buka puasa bersama Forum Jurnalis Bekasi (Forjas) selama empat pekan di bulan ramadan 1438 H ini secara berturut-turut. Penutupan secara langsung dihadiri oleh Wakil Wali Kota Bekasi, Ahmad Syaikhu, Jumat (23/6).

 

Ketua Forjas, Bayu Samudera mengapresiasikan kekompakan seluruh anggota dalam membangun kebersamaan selama bulan puasa ini.

 

Diakui Bayu, momentum ramadan memberikan pelajaran berarti bagi Forjas dalam memperkuat jalinan kerjasama antar anggota yang memiliki latar belakang media yang berbeda.

 

"Kebersamaan yang terbangun melalui kegiatan di bulan ramadam ini, merefleksikan kedewasaan seluruh anggota Forjas dalam menjaga kebersamaan. Semua membuktikan tanggungjawabnya dengan secara bergantian menjadi petugas setiap harinya. Inilah Forjas," ucap Bayu.

 

Meskipun anggota Forjas tidak semua beragama Islam, kata Bayu, tidak menjadi alasan terjadinya perbedaan dan melepas tanggungjawab.

 

"Terimakasih kepada semua anggota atas kesediaannya dalam melaksanakan tugas yang diberikan. Kita berbeda-beda, tetapi semua satu dan membuktikan perbedaan agama tidak menjadi halangan dalam Forjas," tuturnya.

 

Wakil Wali Kota Bekasi, Ahmad Syaikhu memaparkan tentang kebersamaan Forjas itu sebagai rangkaian pelajaran memaknai essensi berpuasa, yakni menahan diri dengan sabar.

 

Perbedaan individu dalam sebuah golongan, kata dia, merupakan tantangan dalam membangun pribadi yang sabar dan toleran. Satu sama lainnya menurut Syaikhu harus menahan diri dari upaya yang merusak kebersamaan.

 

"Ramadan memberikan kita pelajaran yang berharga, dimana kita bisa belajar bersabar, disiplin dan rendah hati. Ini makna sesunguhnya berpuasa, menghargai perbedaan tanpa melepas tanggungjawab satu sama lainnya," jelasnya.

 

Ia juga berpesan kepada anggota Forjas, agar mengimplementasikan penempaan selama berpuasa dibulan ramadan pada sebelas bulan ke depan. Karena babak yang terberat adalah ketika seseorang berinteraksi dalam kehidupan sosial.

 

"Kebersamaan ini harus terus terjaga. Kita kuat karena semua beriringan melengkapi kekurangan masing-masing. Semoga hikmah ramadan menjadikan kita pribadi yang bertakwa," tutupnya.

 

(oto/sl)