BEKASI (suaralira.com) - Memasuki tahun kelima, Festival Kuliner Bekasi (FKB) 2017 kembali hadir dengan kuliner lezat khas nusantara. Tahun ini pengunjung diajak untuk menikmati sejumlah kuliner khas kota Makassar, Sulawesi Selatan. FKB ini akan berlangsung selama 26 hari mulai 20 September - 15 Oktober 2017, bertempat di area parkir barat The Downtown Walk, FKB akan diisi oleh 81 tenant yang siap menyajikan kuliner dengan rasa terbaik.
FKB tahun ini bertagline 'Nganreki’ sanggenna bassoro, yang berarti 'Yuk makan sampai kenyang', FKB mengajak pengunjung untuk mencicipi kuliner yang tersaji hingga puas.
Tidak hanya berisi ragam kuliner, The Downtown Walk Festival yang berisi penampilan sederet musisi papan atas Indonesia, juga akan turut menjadi sajian entertainment menarik bagi pengunjung. Kolaborasi antara kuliner dan hiburan musik ini tentu akan membuat pengunjung lebih betah menikmati nuansa masakan tradisional, dan kebudayaan Makassar dengan balutan musik terkini.
Center Director Summarecon Mal Bekasi, Ugi Cahyono menuturkan, tiap tahunnya FKB berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, baik dari tema maupun sajiannya.
"Setiap tahunnya kami berusaha untuk memberikan hal baru di FKB. Selain tema masakan Makassar yang membedakan dengan tahun sebelumnya, di tahun ini FKB juga menghadirkan permainan bagi anak-anak dan Gyro Rides. Di dalam FKB kali ini juga akan hadir festival kopi dan The Downtown Walk Festival dengan sederet penyanyi ternama Indonesia. Untuk menambah nilai edukasi bagi pengunjung, pada tahun ini kami bekerja sama dengan Taman Mini Indonesia Indah, menampilkan mini museum yang didalamnya terdapat berbagai kebudayaan khas Makassar," tuturnya.
Bagi para pengunjung, nuansa kota Makassar mulai terasa begitu memasuki area parkir barat The Downtown Walk. Berbagai replika dari Balla, sebutan untuk rumah khas Makassar, akan menghiasi dekorasi dari puluhan booth makanan di Festival Kuliner Bekasi. Lebih menarik lagi, kata Ugi, adanya sejumlah replika yang menjadi ciri khas kota Makassar, diantaranya Kapal Pinisi sebagai kapal layar tradisional khas kota Makassar, Tugu Kayu dengan ujung yang berbentuk rumah Toraja dan Pantai Losari yang telah menjadi ikon dari kota Makassar.
Bagi pengunjung yang ingin menikmati menu utama, lanjut dia, tersedia 48 booth makanan diantaranya Coto Makassar, Mie Kering, Sop Konro Karebosi, Nasi Goreng Merah, Mie Titi, Ayam Pedes Bali Made, Ketupat Gloria 65 Ny.Kartika Tjandra, Bakso Bom Mas Erwin dan puluhan booth lainnya. Sementara untuk menu cemilan tersedia 33 gerobak yaitu Es Teler Panaikang, Pisang Ku Riang, Kopi Joss & Roti Bakar, Jagung Bakar Legenda, Tahu Slawi dan masih banyak menu lainya.
Ugi menambahkan, untuk membuat pengunjung lebih nyaman dan dapat menikmati waktu lebih lama di area FKB, sejumlah hiburan kebudayaan, musik dan permainan pun telah dipersiapkan.
"Tidak hanya fokus pada kuliner, FKB juga hadir guna melestarikan kebudayaan Indonesia, salah satunya budaya Makassar. Di panggung utama akan hadir ragam tarian Sulawesi Selatan diantaranya Tarian Gandrang Bulo, Tari Pakarena, Tari Pa’Gellu, Tari Paduppa dan kesenian Paraga. Selain itu, mini museum sebagai sarana edukasi juga dapat dikunjungi oleh masyarakat yang berisikan kebudayaan Makassar seperti kerajinan,baju adat, dan alat musik," ungkapnya.
(oto/sl)