Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi (dua dari kiri) didampingi Balon Wakil Wali Kota Bekasi, Sutriyono (dua dari kanan) saat foto dengan beberapa pewarta di Hotel Lorin, Sentul, Bogor

Pepen Imbau Pejabat Terbuka ke Pewarta

BEKASI (suaralira.com) - Demi pererat silahturahmi dan sinergitas antara media dan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi. Pemkot Bekasi melalui Bagian Humas menghelat tatap muka Wali Kota Bekasi dengan Insan Pers, di Hotel Lorin, Sentul, Bogor, Rabu malam (29/11).

 

Bukan hanya Wali Kota Bekasi, acara tersebut juga dihadiri para pejabat dilingkungan Pemkot Bekasi, diantaranya Sekretaris Daerah, kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), pejabat Esselon III A dan III B, dan Camat. Tak lupa, Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi menggandeng Sutriyono, sosok yang digadang-gadangkan sebagai Bakal Calon (Balon) Wakil Wali Kota yang akan mendampinginya dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2018 mendatang.

 

Adanya kegiatan tatap muka ini, diharapkan mampu menghasilkan sinergitas yang baik bagi Kota Bekasi kedepannya. Terlebih, dalam acara itu ada sesi tanya jawab yang langsung dijawab oleh pihak berkompeten.

 

Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi mengingatkan kepada para pejabat yang hadir, untuk selalu terbuka terhadap Insan Pers dalam memberikan informasi. Sebab, bila informasi yang didapati langsung dari pihak terkait sudah dipastikan tidak ada kekeliruan. Sehingga tidak ada kerancuan dalam isi berita yang akan disajikan kepada khalayak.

 

Bahkan, kata pria yang karib disapa Pepen ini, bagi pejabat yang ada dilingkungan Pemkot Bekasi agar tidak 'alergi' kepada Insan Pers atau lebih akrab disapa pewarta.

 

"Sebenarnya ini merupakan hal klasik yang tidak perlu dibahas lagi. Para pejabat Pemkot yang merasa sulit menerima wartawan, harus intropeksi diri. Karena saya saja sebagai Wali Kota selalu ingatkan, dan memberikan perintah agar para pejabat SKPD terbuka dengan wartawan," tegasnya.

 

Bila tidak ada keterbukaan dari pejabat SKPD, lanjut Pepen, tidak akan tercapai kata sinergitas antara Pemkot Bekasi dengan Insan Pers. Hal itu sejatinya akan berdampak bagi Kota Bekasi dimasa yang akan datang.

 

"Saya mengingatkan semua birokrat dapat menerima, dan membuka diri terhadap wartawan. Wartawan bukanlah musuh atau orang yang perlu ditakuti, kebutuhannya hanya sekedar memetik informasi, dan menyampaikannya kepada masyarakat," imbaunya.

 

"Mari kita jaga kota ini bersama," sambungnya.

 

(iya/sl)