Profesor Yamaoka Satoshi, dari Utsunomiya University Japan (dua dari kanan), saat meninjau lokasi di Perumnas 3 Kota Bekasi ditemani Kabag Distribusi PDAM Tirta Bhagasasi, Hendry (tiga dari kanan) dan Kepala Cabang Poncol, Dadang Hermansyah (dua dari kiri

Program JICA Direspon PDAM

BEKASI (suaralira.com) - Program teknologi Japan International Cooperation Agency (JICA) untuk PDAM di Indonesia direspon baik oleh PDAM Tirta Bhagasasi. Pasalnya, progam tersebut dinilai membantu PDAM dalam hal pembersihan terhadap endapan, baik pembersihan di reservoir maupun jaringan pipa. Teknologi yang ditawarkan itu memang sangat berguna, selain memudahkan pembersihan terhadap reservoir maupun pipa. Dinilai mampu menjaga kualitas air menjadi lebih bersih ketika sampai pelanggan.

 

Kabag Distribusi PDAM Tirta Bhagasasi, Hendry mengapresiasikan program JICA yang ingin menjadikan PDAM Tirta Bhagasasi sebagai pilot project di Indonesia.

 

"Prinsipnya PDAM sangat merespon program JICA," ungkapnya.

 

Menurut Hendry, teknologi yang ditawarkan dari negeri Sakura itu mampu merawat reservoir dengan baik, dengan cara pengurasan yang saat ini masih dinilai manual, sedangkan dengan teknologi robotic mampu menyentuh apa yang sebelumnya tidak dapat disentuh pihak PDAM.

 

Bukan itu saja, pipa-pipa Jaringan Distribusi Utama (JDU) dan Jaringan Distribusi Bagi (JDB) pun dapat dibersihkan dengan maksimal ketika menggunakan teknologi aquapig.

 

"Pentingnya teknologi Jepang ini mampu menguras pipa dari endapan. Selama ini kita menguras secara manual. Ditambah untuk pipa-pipa lama sudah berusia sekitar 30 tahun," bebernya.

 

Teknologi itu, lanjut dia, memang belum direalisasikan dan baru tahap survei dari pihak-pihak terkait. Dari hasil survei yang tengah dilakukan ini, akan dilaporkan ke JICA sebagai rekomendasi.

 

Survei sendiri, tambah Hendry, dilakukan di Cabang Kota atau Poncol untuk reservoir, sedangkan perpipaan di Perumnas 3 yang juga dibawahi oleh KCP Setia Mekar.

 

 

(iya/sl)