JAKARTA, suaralira.com - Menjelang tahun 2019 yang dikenal dengantahun politik, dukungan kepada calon Presiden mulai berdatangan, baik dari Partai politik , masyarakat maupun kelompok akademisi/enterpreneur.
Bertempat di Hotel Sahid Jaya, minggu (11/3/2018), kelompok masyarakat yang datang dari berbagai daerah mendeklarasikan dukungan terhadap Ir.Joko Widodo, untuk melanjutkan pemerintahan ke periode berikutnya. (2019-2024).
Ketua Umum JoSmart, Heri Sosiawan dalam sambutannya menyampaikan latar belakang dukukngan yang dilakukan JoSmart. Jokowi dinilai memiliki rekam tanpa cela dan dibuktikan dengan hasil kerja nyata.
Pembangunan fisik dan pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dilakukan secara adil, merata dari ujung barat sampai ujung timur Indonesia. JoSmart dalam melaksanakan aktivitasnya, ada dua tim kerja yang terbagi dalam Tim Melania (IT) dan Tim Action Lapangan yang akan berkolaborasi dengan Organisasi Projo, papar Heri dalam sambutannya.
Deklarasi diisi dengan pembekalan dari Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Prof.Dr.Sri Adiningsih,M.Sc.Ph.D, Hariyadi Sukamdani, Budiman Sujadmiko (DPR RI PDIP) dan Budi Arief Setiadi (Ketua Umum Projo). "Kegiatan ini bentuk realisasi hak di mana sebagai rakyat biasa, juga memiliki hak yang sama untuk menentukan pilihan," kata Heri di sela acara.
Prof.Dr.Sri Adiningsih,M.Sc.Ph.D, mengawali dengan memaparkan tantangan diawal pemerintahan Jokow-JK, sampai pada pencapaian pemerintahan di sektor ekonomi yang makin membaik. Guru Besar UGM ini, mengakhiri paparannya dengan menampilkan hasil survey dukungan terhadap pemerintahan Jokowi dari beberapa lembaga survey, hasilnya diatas 80 % masih mendukung, sekaligus mempertegas pencapaian pemerintahan Jokowi-JK. Hariyadi Sukamdani lebih fokus pada sektor pembangunan infrastruktur, dimana menurutnya pemerintah menunjukkan konsistensi membangun infrastruktur.
Hal ini terbukti dengan keterlibatan BUMN. Karena itu dibutuhkan periode kedua agar swasta bisa berperan lebih besar dalam pembangunan infrastruktur. Ketua Umum Projo, Budi Arief Setiadi melihat pembanguan manusia masih belum berjalan dengan baik. Hal ini terlihat dari revolusi mental yang digadang Jokowi belum tepat maksimal. Revolusi mental menurut Budi Arief, meliputi tiga hal, integritas, etos kerja dan gotong royong, belum terlihat di masyarakat. Budi berharap hal ini bisa lebih ditingkatkan disisa waktu sebelum akhir masa jabatan Presiden Jokowi. Tantangan Periode Kedua.
Ditemui di acara deklarasi JoSmart, Ketua Umum Kibar Indonesia Ir.Nurcahyo Riswanto, mengapresiasi lahirnya organ baru relawan pendukung Jokowi. Nurcahyo hadir bersama sejumlah pengurus Kibar Indonesia, memberi apresiasi kepada JoSmart yang mengambil peran strategis untuk menyampaikan pencapaian pemerintah. “Ini yang diharapkan Pak Jokowi, agar relawan tidak eforia dengan kegiatan seremonial tapi turun ke masyarakat dan jelaskan apa yang sudah dan yang sedang dikerjakan pemerintahan Presiden Jokowi”, papar Nurcahyo.
Jika Jokowi dapat melanjutkan masa pemeritahan di periode kedua, ada sejumlah tantangan yang menjadi prioritas pemerintah. Hal ini disampaikan Frans Watu, Sekjen Kibar Indonesia ketika mendampingi Ketum Nurcahyo Riswanto di Sahid Jaya. Tantangan periode berikut meliputi, kurangnya lapangan kerja vs pertumbuhan angkatan kerja, dinamika ekonomi semakin sulit diprediksi, disruption ekonomi digital, peningkatan daya saing dan ekspor serta semakin suburnya paham radikalisme dan intoleransi. Untuk itu Kibar Indonesia dan sejumlah relawan pendukung Jokowi siap mengawal pemerintahan Jokowi di periode kedua nanti. Tapi sebelum mengawal, mari kita menangkan dulu, timpal Frans. (sl)