ROKAN HILIR, suaralira.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Rokan Hilir terus berupaya memperoleh pengakuan bahwa Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sudah memenuhi standar pelayanan secara formal (Akreditasi) dari lembaga independen yang di tunjuk Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
Dari sekian unit Puskesmas yang ada di Rokan Hilir, pada Tahun 2020 ditargetkan seluruhnya sudah memiliki atau mengantongi akreditasi mutu pelayanan puskesmas secara berkesinambungan.
Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir terus berupaya meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat, sekaligus dalam rangka mendukung Program Indonesia Sehat. Upaya itu diwujudkan dengan menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu ke tengah masyarakat.
Program Indonesia Sehat terdiri atas Paradigma Sehat, Penguatan Pelayanan Kesehatan Primer dan Jaminan Kesehatan Nasional. Ketiganya akan dilakukan dengan menerapkan pendekatan continuum of care dan intervensi berbasis risiko (health risk).
Bupati Rohil, H. Suyatno mengatakan, paradigma sehat menyasar pada penentu kebijakan pada lintas sektor, untuk memperhatikan dampak kesehatan dari kebijakan yang diambil baik di hulu maupun di hilir, kemudian Tenaga kesehatan, yang mengupayakan agar orang sehat tetap sehat atau tidak menjadi sakit, orang sakit menjadi sehat dan orang sakit tidak menjadi lebih sakit.
Selanjutnya Institusi Kesehatan, yang diharapkan penerapan standar mutu dan standar tarif dalam pelayanan kepada masyarakat, serta Masyarakat, yang merasa kesehatan adalah harta berharga yang harus dijaga.
Menyikapi program di atas, ujarnya, Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir terus membenahi pelayanan kepada masyarakat, terutama di bidang kesehatan. Pembenahan itu dilakukan dengan cara melengkapi berbagai sarana dan prasarana baik fisik maupun non fisik.
Meski demikian, bukan berarti dalam bidang lainnya seperti pelayanan infrastruktur jalan dan jembatan diabaikan, akan tetapi tetap dilakukan pembenahan secara bertahap, termasuk di bidang pendidikan.
"Kita tetap berkomitmen untuk membenahi seluruh sektor pelayanan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Rohil, baik itu di bidang pelayanan pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan lainnya," ujarnya.
Semua pembenahan pelayanan itu, tegasnya dilakukan setiap tahun hingga persoalan itu bisa mendekati angka beberapa persen dalam pelaksanaan penuntasannya. Setelah berbagai ruas jalan dan jembatan sudah mantap, maka akan dilanjutkan ke bidang kesehatan dan pendidikan yang sampai saat ini masih juga terus berjalan.
Pemkab Rohil sudah melakukan pembangunan Puskesmas Rawat Inap (PRI) di 18 kecamatan yang ada di Rohil. Bahkan, di setiap PRI itu disediakan ruangan khusus untuk keluarga (VIP) agar masyarakat yang berobat lebih nyaman.
"Namun demikian kita tentunya terlebih dahulu melengkapi berbagai fasilitas termasuk tenaga dokter spesialis yang saat ini masih kurang," ujarnya.
Selain itu, ada persamaan antara puskesmas rawat inap dengan puskesmas, diantaranya sama-sama memiliki Ruang Kesehatan Gigi dan Mulut dengan Alkes Set Kesehatan Gigi dan Mulut, memiliki Ruangan ASI dengan Alkes Set ASI, memiliki Ruangan Promkes dengan Alkes, memiliki Ruangan Farmasi dengan Alkes Set Farmasi, memiliki Ruangan Persalinan dengan Alkes Set Obstetri dan Ginekologi, Set Insersi dan Ekstraksi AKDR, Set Resusitasi Bayi, memiliki Ruangan Pasca Persalinan Bayi dengan Alkes Set Perawatan Pasca Persalinan, memiliki Ruangan Laboratorium dengan Set Laboratorium dan memiliki Ruangan Sterilisasi dengan Alkes Set Sterilisasi.
"Kalau Bagansiapiapi ada RSUD jadi kalau pasien dirawat bisa langsung ke rumah sakit, namun kedepan juga akan kita upayakan agar bisa rawat inap," pungkasnya. (adv/Jon/sl)