DIY, Suaralira.com – Mengatasi perkembangan media yang sangat pesat, Divisi Humas Mabes Polri mengadakan pelatihan kehumasan untuk para personil Humas di Kepolisian Daerah (Polda). Kegiatan pelatihan kehumasan ini bekerjasama dengan International Criminal Investigative Training Assistance Program (ICITAP) dari Amerika. Serikat dengan 22 peserta dari berbagai Polda yang diundang, terjauh dari Polda Sulawesi Utara.
Mr John Ruffcorn, Chief Of Operations US DOJ ICITAP Indonesia secara langsung akan mengisi pelatihan kehumasan Kepolisian. Pelatihan kehumasan sendiri akan berlangsung sampai hari Rabu 30 Januari 2019.
Wakapolda DIY, Brigjen Pol Bimo Anggora Seno mengatakan, acara pelatihan ini dilaksanakan oleh ICITAP, sebuah lembaga swasta dari Amerika yang berpengalaman mendidik tentang kehumasan. Pelatihan kehumasan yang dilaksanakan kali ini pun sudah memasuki level kelima.
“Kita tahu, Polri sangat memerlukan kemampuan Humas dari sebelumnya, karena kemajuan media sangat pesat, sehingga Polri membutuhkan SDM yang bagus sehingga ICITAP menawarkan kepada kita untuk memberikan pendidikan personil dari Humas,” katanya ketika ditemui di sebuah hotel di kawasan Gejayan setelah membuka acara pelatihan kehumasan tersebut, Senin 28 Januari 2019.
Sedangkan, Karo PID Divhumas Polri, Brigjen Pol Drs. FFJ Mirah mengatakan, pelatihan kehumasan ini berfokus pada countermessaging, yaitu melawan berita-berita hoaks.
“Jadi bagaimana SDM Polisi ini menghadapi berita hoaks. Kita ketahui sekarang ramai-ramainya hoaks. Jadi, kita mempersiapkan SDM nya untuk menghadapi hoaks,” katanya.
Brigjen Pol Drs. FFJ Mirah mengapreisasi Polri sendiri sudah memiliki teknologi untuk melawan hoaks. “Kita sudah punya, tinggal mengaplikasikan. Sudah beberapa kasus kita sudah bisa ungkap. Yang terakhir, 7 kontainer,” ujarnya.
Untuk pelatihnya, Brigjen Pol Drs. FFJ Mirah juga menyebut, ada dari Polri sendiri. “Dari Polisi sudah ada kader instruktur khusus untuk counter messaging. Jadi kita kombinasi dengan kebutuhan kita dan teknologi yang mereka punya,” ujarnya.
Brigjen Pol Drs. FFJ Mirah mengatakan, hoaks dianggap memiliki tingkat meresahkan masyarakat, tergantung dari masyarakat menanggapinya. “Masa pemilu memang meningkat. Kalau laporan meningkat, tidak, temuan iya. Kita sekarang imbau, kendalikan jarimu tergantung dari kita sendiri. Kita punya tim siber yang patroli,” tuturnya.***(Red/Hms)