Ilustrasi.
Pungli di SMPN 04 menggunakan kwitansi

Wow...Kepsek SMPN 04 kutip Uang Rp.250.000 persiswa

KAMPAR (RIAU), Suaralira.Com - Maraknya saiber pungli yang terjadi tak juga dapat terselesai kan, 

Peraturan presiden tahun 2016 tak lagi di indahkan oleh oknum-oknum yang tak bertanggung jawab.

Seperti yang terjadi disalah satu sekolah yang ada di Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar. 

SMP N 04 Tambang ini diduga melakukan saiber pungli, para murid dipunggut uang sebesar 250 ribu Rupiah, dengan alasan uang sumbangan sukarela.

"Saat dikomfirmasi oleh pihak media orang tua murid mengatakan,

Laah katanya sumbangan suka rela, kok harus 250 ribu, Itu kan besar, dan kami merasa keberatan, tapi kalo gak bayar ya gimana,"ucap salah seorang wali murid, rabu (10/4).

Kemudian pihak media mencoba menghubungi kepala sekolah, serta Ketua komite Marizol, di ruang kerjanya,

Ibu Er selaku kepala sekolah mengatakan, dana yang kami kumpulkan sebanyak Rp80.000.000, (delapan puluh juta Rupiah) itu sudah habis kami belanjakan untuk keperluan perlengkapan UNBK, salah satu bahan yang kami beli Server dua unit, pemasangan jaringan Wi-Fi , menyambung kabel sebanyak 102 titik, memperbaiki lantai yang pecah, memperbaiki atap sekolah yang rusak, beli karpet, dan lain sebagainya, belum termasuk upah tehknisi, bahkan mereka rela lembur sampai pukul 02:00 WIB, asal UNBK itu terlaksana. 

Bukan sampai disitu perjuangan kami, demi untuk mensukseskan UNBK di SMPN 04 ini, untuk makan mereka yang memasang jaringan itu sampai lembur, di cari harga yang paling murah Rp.7000, mana ada harga nasi yang Rp 7000, tapi itulah yang kami lakukan", ujar kepsek.

Bahkan untuk Foto Copy kertas 1 lembarpun masih utang, dana bos belum keluar, belum lagi biaya saya berangkat ke bangkinang mengurus UNBK ini, saya bolak balik kesana semua itu memakai uang pribadi saya sendiri, itulah Sakin hematnya, kami takut make uang itu",ujar kepsek

Cuma sayang dana yang di kumpulkan dari orang tua wali murid sebanyak Rp.80juta itu tidak tepat sasaran, sebagaimana yang di rencanakan semula,

Selanjutnya awak media mengkonfirmasi kepala desa Tarai , dimana kepala sekolah mengatakan bahwa kepala desa turut hadir, serta dari dinas pendidikan Kampar juga hadir, berita acara kami lengkap, daftar hadir orang tua wali murid dalam rapat ada, sehingga kami dari media mintak klarifikasi ke kepala desa sejauh mana kebenarannya.

Namun Menurut keterangan pak Kades Tarai (ANDRA) Mengatakan saya memang hadir dalam rapat itu, dan saya ikut sebagai pembicara, disitu saya menyampaikan kepada wali murid, agar dapat membantu biaya untuk penyelenggaraan persiapan UNBK, di sekolah SMPN 04, dan saya mengarahkan orang tua wali murid, agar sama sama membantu memberikan sumbangan, 

Ditambahnya lagi, tapi dalam rapat itu bukan untuk biaya perehapan sekolah, karena biaya perehapan sekolah sudah ada dari dana bos, jika dana yang di kumpulkan dari orangtua wali murid itu di pergunakan untuk memperbaiki lantai sekolah yang rusak dan membeli karpet, itu menurut saya jelas salah, karena dalam rapat tidak ada disebut, untuk perehapan",ujar Kades. (Daulat/sl)