Jakarta, Suaralira.com -- Mantan diktator militer Bangladesh, Hussain Muhammad Ershad (89), meninggal pada Minggu (14/7). Dia meninggal karena mengalami komplikasi hati dan ginjal dan sudah 10 hari menjalani perawatan di rumah sakit militer di Dhaka.
"Dia meninggal pagi hari ini setelah menderita selama sekitar tiga pekan," kata sekretarisnya, Sunil Shuva Roy, seperti diberitakan Reuters.
Sebagai pemimpin angkatan darat Ershad merebut kekuasaan dalam kudeta pada 24 April 1982 yang menggulingkan Presiden Abdus Sattar. Dia mendeklarasikan dirinya sebagai presiden pada 1983.
Pemerintahan Ershad ditandai keputusan kontroversial menjadikan Islam sebagai agama negara di Bangladesh yang sebenarnya merupakan negara sekuler dengan mayoritas Muslim.
Dia memerintah sampai akhirnya dipaksa turun oleh kekuatan yang muncul pada 1990. Dia pernah dipenjara atas tuduhan korupsi.
Ershad, yang juga dikenal sebagai penyair produktif pernah mengatakan kepada reporter dari dalam penjara, "Kesalahan terbesar ... menjalankan negara dengan lembut menggunakan hati penyair".
Terlepas dari banyaknya kasus yang ditujukan kepadanya, Ershad merupakan salah satu kekuatan besar di Bangladesh pada 1990an setelah partainya, Partai Jatiya, menjadi poros politik terbesar ketiga di negara itu. (fea)
Sumber : cnnindonesia
Editor : Suaralira.com