MADRID (suaralira.com) - Indonesia berpartisipasi pada Expo Halal Spain 2016 di Pusat Arena Pameran IFEMA Madrid, 10-11 November 2016. Pameran tersebut diikuti 29 perusahaan, dikoordinir oleh Atase Perdagangan KBRI Madrid dengan dibantu oleh ITPC Barcelona (Indonesian Trade Promotion Center).
Pameran menampilkan produk dari 18 perusahaan Industri Kecil dan Menengah (IKM) Binaan Dinas Perindag Propinsi Jawa Barat; enam IKM anggota ASIKOM (Asosiasi Petani Kopi Manggarai); satu perusahaan coklat CV Andalan Utama (Makassar), tiga perusahaan rempah (PT Global Sumatera Lestari MIO; PT Mega Inovasi Organik; Mutu Rempah Sulawesi) dan Indofood.
Stan Indonesia yang didekorasi dengan destinasi wisata halal di Jawa Timur, Lombok, Sumatra Barat, dan Aceh, telah menarik perhatian kalangan pembeli profesional dan agen perjalanan yang mencari mitra untuk wisata halal. Tercatat 600 pembicaraan bisnis yang akan ditindaklanjuti, khususnya produk kopi, coklat, rempah-rempah, mie instan, busana muslim dan aksesoris.
Pada acara pembukaan, pihak penyelenggara Anwar Elmezwaghi, Ambar Connect EO, menyampaikan ingin menunjukkan aspek-aspek yang berbeda dari Industri Halal sesuai dengan trend yang berkembang di tengah pasar global, seperti turisme, dan industri halal lainnya. Pada 2015 hampir sembilan juta turis Muslim dari berbagai negara Islam seperti Mesir, Bangladesh, Yordania dan Libanon datang ke Spanyol. Kemudian pada 2016 (Januari-September), tercatat jumlah turis Muslim yang ke Spanyol mencapai enam juta orang.
Dubes RI di Madrid, Yuli Mumpuni Widarso menyatakan target Indonesia berpartisipasi dalam Expo Halal Spain 2016 tersebut adalah untuk memperkenalkan pasar produk halal di Eropa dan Afrika Utara kepada para pengusaha Indonesia, terutama tentang potensi pasar produk halal yang cukup menjanjikan di kedua kawasan tersebut.
Ditekankan pula KBRI Madrid mendorong partisipasi para pengusaha produk halal dari Indonesia untuk ambil bagian dalam pameran ini karena lokasi Madrid dan Spanyol yang sangat strategis, yakni berada di Eropa bagian Selatan yang berbatasan dengan Afrika Utara yang mayoritas penduduknya Muslim.
Selain itu, dewasa ini permintaan terhadap komiditi halal di Eropa juga meningkat, sejalan dengan meningkatnya jumlah konsumen pengguna produk halal di beberapa negara Eropa, seperti Spanyol, Prancis, Inggris, Jerman, dan Belgia. Selain itu, Turki yang berbatasan dengan Spanyol di Mediterania juga merupakan pasar produk halal yang sangat potensial. KBRI Madrid juga sangat mendorong masuknya produk kopi, coklat, dan makanan laut ke pasar Spanyol karena permintaan yang terus meningkat untuk memenuhi kebutuhan penduduk Spanyol (44 juta) dan turis asing (68 juta pertahun).
Menurut Direktur Pariwisata Pemerintah Provinsi Madrid, Sabine Schwarz, dipilihnya Madrid sebagai lokasi Expo Halal Spain 2016 sangat tepat karena selain sebagai Ibu Kota negara, Madrid juga memiliki warisan budaya, kegiatan sosial dan ekonomi yang mempunyai hubungan tradisional dengan tradisi Arab. Dengan keunikan posisi Spanyol tersebut, Madrid ingin berkontribusi dalam mengembangkan potensi ekonomi pasar produk halal internasional.
Pernyataan tersebut digarisbawahi oleh Direktur Pengembangan Bisnis Pusat Arena Pameran IFEMA Madrid, Carlos Gonzalez Garcia de la Barga yang menyatakan bahwa penyelenggaraan Expo Halal Spain 2016 di IFEMA juga memberikan keuntungan karena mendapat liputan media massa yang sangat luas oleh media massa yang biasa meliput berbagai pameran internasional di IFEMA.
Pameran yang baru diadakan dua kali di Madrid tersebut, diikuti 69 peserta dari 13 negara yaitu Amerika Serikat, Belgia, Emirat Arab, Indonesia, Inggris, Iran Italia, Kuwait, Libya, Mesir, Prancis, Spanyol, dan Tunis, yang sebagian besar menampilkan stan turisme halal (agen perjalanan, hotel, restoran). Berdasarkan data IFEMA, Expo Halal Spain 2016 dikunjungi oleh 2.000 orang, meningkat dari 2015 yang hanya 1.100 orang.
Kepada para pengunjung pameran khususnya stan Indonesia dan seluruh peserta pameran telah dibagi brosur promosi “Indonesia International Halal Lifestyle Expo & Conference 2017” yang akan diselenggarakan di Jakarta pada Oktober 2017 dan mendapat penjelasan langsung dari CEO Halal Lifestyle Indonesia, Sapta Nirwandar yang mengundang seluruh peserta Expo Halal Spain 2016 untuk berpartisipasi dalam pameran di Jakarta.
Menurut Sapta, perkembangan halal lifestyle sangat menarik dan terus meningkat di beberapa sektor utama khususnya makanan, perbankan, layanan keuangan, kesehatan, fashion, busana, pendidikan, media, dan turisme. Bagi Indonesia, Expo Halal Spain 2016 merupakan peluang yang harus dimanfaatkan, mengingat potensi besar yang dimiliki oleh Indonesia, apalagi Indonesia ingin menjadi pusat produk halal dunia dan menjadi pemasok utama untuk pasar produk halal dunia. Konsumsi produk halal global pada 2018 diprediksi mencapai sekitar USD 1,63 triliun atau 17,4 persen dari total konsumsi dunia, terutama makanan halal, karena konsumen dunia melihat produk makanan halal sebagai produk yang berkualitas.