Sergai (Sumut), Suaralira.com -- Menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-74, seorang nenek, Asnah (65), warga Dusun III, Desa Silau Rakyat, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), tetap harus tinggal, di sebuah gubuk reot.
Menurut pantauan awak media suaralira.com, pada Kamis (15/8/2019), nenek malang ini hanya hidup sebatang kara. Mirisnya, ia sudah selama tiga tahun terpaksa tinggal di gubuk berukuran 3 x 3 meter, dengan berdinding tepas dan beralaskan lantai tanah. Itupun hanya menumpang di tanah salah seorang warga.
“Suami saya sudah meninggal dunia dan anak ada dua orang, namun selama tiga tahun ini, tidak ada kabar. Begitu juga adik kandung, gak ada pulang kesini lagi,”kata Asnah, kepada wartawan, sambil menangis.
Kalau kondisi hujan, kata Nek Asnah, ia hanya bisa pasrah karena atap terbang dan kedinginan menembus badannya hingga harus mengungsi ke rumah tetangga dan ia pun sekarang sakit-sakitan.
“Kaki nenek sekarang sakit, susah berjalan, sementara untuk bantuan selama ini hanya berupa beras per tiga bulan, namun kalau bantuan bentuk uang gak ada. Sedangkan untuk makan sehari-sehari hanya dari belas kasihan tetangga,”ungkapnya, dengan nada sedih, berlinang air mata.
Sementara pemilik tanah, Darmaiyah (50), yang juga merupakan tetangga nenek tersebut, berharap agar nenek Asnah, mendapatkan bantuan rumah yang layak.
“Kalau misalnya ada bantuan rumah layak huni, kami gak ada masalah terkait tanah yang ditempati beliau,”kata Darmaiyah sang pemilik tanah.(DS/sl)