Damkar Rejang lebong Waspadai Penangkaran Bahaya Kebakaran

CURUP, REJANG LEBONG (BENGKULU), suaraliracom - Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, saat ini tengah ketat meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya kebakaran lahan yang berkemungkinan terjadi di daerah itu.
 
"Saat ini sedang puncak musim kemarau, apalagi anginnya berhembus cukup kencang sehingga kemungkinan kebakaran bisa kapan saja terjadi," kata Kadis Damkar Rejang Lebong, Sumardi di Rejang Lebong, Kamis (22/08/2019)
 
Dampak dari musim kemarau di daerah tersebut,  kata dia, selain terjadi peningkatan kebakaran di pemukiman juga kebakaran hutan dan lahan seperti yang terjadi pada Selasa (20/8), selain adanya kebakaran di pemukiman warga di Desa Bumi Sari, Kecamatan Merigi, Kabupaten Kepahiang yang posisinya berada di perbatasan dengan Kabupaten Rejang Lebong juga kebakaran lahan.
 
"Untuk pemukiman yang kebakaran menimpa satu unit rumah pada pukul 13.55 WIB. Sedangkan untuk kebakaran lahannya terjadi di Desa Kampung Delima, Kecamatan Curup Timur, sekitar pukul 19.35 WIB," ujar dia.
 
Lahan yang mengalami kebakaran tersebut, tambah dia, adalah perkebunan milik dua orang warga Desa Kampung Delima atas nama Jamal dan Parno, beruntung petugas Damkar yang diturunkan sebanyak 10 orang dengan dua unit mobil pemadam dibantu dengan masyarakat dan petugas TNI/Polri berhasil memadamkan api sehingga tidak meluas.
 
Api yang membakar lahan kedua warga ini berhasil dipadamkan petugas sekitar pukul 20.15 WIB. Kendati tidak menimbulkan korban jiwa, namun akibat kebakaran ini keduanya mengalami kerugian mencapai Rp10 juta akibat banyaknya tanaman seperti kopi dan lainnya mati.
 
Untuk mengantisipasi bahaya kebakaran pemukiman dan hutan serta lahan ini pihaknya telah menyiagakan 114 personel yang berjaga di Posko induk Jalan Sukowati Curup juga di empat Pos Damkar kecamatan yakni Kecamatan Sindang Kelingi, Padang Ulak Tanding, Kota Padang, dan Pos Damkar di Kecamatan Bermani Ulu Raya.
 
Selain menyiagakan ratusan personel juga 12 armada terdiri dari sembilan unit Mobil Pemadam Kebakaran (MPK), tiga unit mobil penyuplai air (mobil tanki) yang sudah dimodifikasi sehingga bisa menyemprotkan air, serta empat unit motor pemadam kebakaran. (hd/rl/sl)