PRISMA & KOMPAK, Sampaikan Hasil Penjajakan Peningkatan Produktivitas dan Pengembangan system Pasar

Redelong (NAD), Suaralira.com - Untuk menindak lanjuti pertemuan Bupati Bener Meriah dengan Wakil Duta Besar Pemerintah Australia pada tanggal 4 Mei 2019 yang lalu di Kabupaten Bener Meriah terkait dengan hal di atas, akhirnya pihak PRISMA dan KOMPAK langsung turun kelapangan, dengan tujuan Overview sector Sapi, Peta Pasar Sektor Sapi serta Tantangan, Potensi dan Peluangnya di Kabupaten Bener Meriah.
 
Ferdinandus Rondong ketiaka menyampaikan presentasinya Setelah melakukan monitoring dan turun kelapangan PRISMA (Promoting Rural Incomes Through Support For Markets In Agriculture) bersama KOMPAK dalam beberapa hari terakhir, akhirnya memaparkan, menjelaskan (Mempresentasikan) hasil kajiannya di hadapan Bupati serta Pihak terkait lainnya di Opproom lantai II Setdakab Bener Meriah, Selasa, 10/9/2019.
 
Dalam kesempatan tersebut Bupati Bener Meriah Tgk H Sarkawi menyampaikan kata sambutan dan sekaligus arahannya, ini adalah suatu momen yang cukup special, terutama bagi peternak yang ada di Kabupaten Bener Meriah, sebagai masyarakat yang hidup di pedalaman, kami cukup akrab dengan peternakan, dan kami di Gayo ini mempunyai peternakan khusus , dan khusus di Bener Meriah lokasinya di Uber-Uber, jelas Bupati.
 
“Desa Uber-Uber Secara legalitas Pemerintah Daerah telah di Qanunkan (diperdakan) beberapa tahun yang lalu, desa tersebut adalalah desa Peternakan (Peruweren-Gayo), seiring dengan berjalannya waktu peternakan ini mengalami penurunan disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya karena Kopi yang potensinya cukup baik, jadi masyarakat kami mengarah kekopi, makanya soal peternakan agak mengalami sedikkit penurunan, ungkap Bupati.
 
“Potensi peternakan cukup tinggi serta kebutuhan juga cukup tinggi, untuk Bener Meriah saja, kebutuhan ternak Sapi potong itu memerlukan ribuan ekor/tahun, karena tradisi lokal kita yaitu, meugang baik masuk puasa maupun masuk Lebaran, begitu juga Hari Raya Idhul Adha plus Qurbannya lagi, dan ditambah dengan kegiatan lainnya,  jadi kebutuhan daging, baik kerbau maupun sapi di Bener Meriah cukup sangat tinggi”, kata Tgk H Sarkawi.
 
“Kami punya peluang, kami punya potensi dan kami juga punya lahan yang bisa digunakan untuk area peternakan tersebut, serta masyarakatnya juga ada”, pungkas Bupati.
 
Sementara dari Pihak PRISMA yang diwakili oleh Ferdinandus Rondong, Faisar Jihadi dan Trisna Mulyati secara detail memaparkan hasil Monitoring dan Penjajakaannya selama berada di Kabupaten Bener Meriah, pada kesempatan tersebut melaporkan sekaligus mempresentasikannya.
 
Ferdinandus Rondong dalam presentasinya mengatakan. Khusus untuk kabupaten Bener Meriah, Overview sector sapi, secara Variabel tingkat populasinya tahun 2018, 4,503 ekor, sementara kontribusi terhadap populasi Nasional tahun yang sama baru 0.03%, dan kontribusi terhadap populasi sapi untuk Aceh sekitar 0,67% .
 
Sementara peringkat Bener Meriah di Aceh dari 23 Kabupaten Kota berada di peringkat 15, semetara pertumbuhan populasi 10 tahun terakhir berkisar 23,95, kalau 5 tahun terakhir itu berada di 21,84, kata Ferdinandus memaparkan.
 
Jadi, lanjut Ferdindus, Pekembangan populasi sapi di Bener Meriah tahun 2008-2018 populasinya cenderung meningkat, pertumbuhan populasinya di Aceh itu stagnan, yaitu 5,60%, sementara untuk Bener Meriah populasi sapinya mengalami lonjakan yang tinggi, 10 kali lipat dari pertumbuhan populasi Nasional, jelasnya.
 
Sementara terkait dengan perkembangan pemotongan ternak yang tercatat dari tahun 2009-2017 kata Ferdinandus, kabupaten Bener Meriah memperlihatkan pertumbuhan yang cukup signifikan, karena sebagian besar sapi yang dipotong di Bener Meriah di pasok dari luar, ungkapnya.
 
Terkait dengan Pemasukan dan Pengeluaran ternak sapi di Kabupaten Bener Meriah, Ferdinandus juga mengatakan, “Kabupaten Bener Meriah adalah Inportir sapi, dari 1.460 ekor yang ditransaksikan setara dengan Rp. 23,1 Miliar, dimana  89% transaksi yang masuk ke Bener Meriah atau sebanding dengan Rp. 20,5 Miliar uang keluar dari Bener Meriah. Ujarnya.
 
Kalau kita berbicara tentang Populasi dan Pemotongan sapi di Bener Meriah sambung Ferdinandus, hampir tersebar merata di Bener Meriah, kecuali kecamatan Bener Kelipah dan Permata, Mesidah menguasai 20%, tetapi pemotongan sapinya terendah, pemotongan sapi tertinggi ada di Kecamatan Bandar, sebutnya.
 
Disisi lain Ferdinandus juga memparkan tentang tantangan serta jasa pendukung lainnya, ada 12 Pabrik (Home Industry) tahu tempe di Bener Meriah dengan produksi ampas/tahun 350,4 ton dan ada 10 peternak yang sudah terbiasa menggunakannya di Bener Meriah terkait ampas tersebut, sementara pemberian rumput  dan ampas tahu berkontribusi pada pertumbuhan berat badan yang mencapai 0,5kg/hari, kata Ferdinandus.
 
Ferdinandus Rondong dari PRISMA itu juga mengungkapkan tentang potensi pengembangan kawasan peternakan di Kabupaten Bener Meriah, Blang Rakal ada seluas 340 hektar dengan fasilitas 1 unit gedung pos IB, rumah jaga dan ternak direncanankan tempat pusat pembibitan terbak.
 
Sedangkan di Desa Uber-Uber dengan luas 4,166 hektar yang layak dimanfaatkan seluas 4,069 hektar dan sudah dimanfaatlan seluas 515 hektar sedangkan lahan yang harus dioptimalkan 3,543 hektar, tantangannya adalah harus dilakukan pemagaran Karena berbatasan dengan perkebunan masyarakat, dan Uber-Uber direncakan untuk pusat pengembangan peternakan, dalam hal ini melibatkan  pemerintah dan masyarakat, kata Ferdinandus menguraikan.
 
“Setelah PRISMA dan KOMPAK memetakan dan menilai system produksi dan system komoditas peternakan sapi potong di Kabupaten Bener Meriah secara keseluruhan, kepada Pemerintah Daerah direkomendasikan untuk peningkatan produktivitas dan pengembangan system pasar sektor peternakan sapi potong di Kabupaten Bener Meriah”, paparnya.
 
Hadir dalam acara itu, Plt Sekda Kahirun Aksa SE MM, Perwakilan Kedubes Australia, para Kepala SKPK, para kabag, DFAD, PT Mabar, Bank Aceh Syariah, Petani Peternak serta undangan lainnya.(Dk/Bm/Sl)