INHU ( RIAU ), Suaralira.com -- Di tengah kabut asap yang melanda propinsi Riau banyak pemerintahan dan perusahaan swasta dan BUMN telah turun tangan dalam menangani Karhutla.
Salah satu perusahaan yang ikut dalam mengantisipasi hal itu PT Inecda Plantations pada hari ini selasa tanggal 17/09/2019 melakukan Pelatihan pencegahan dan penangan kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di sekitar wilayah Inecda.
Dengan mengundang 4 Desa yang ada di seputaran perusahaan yaitu Desa Tani Makmur kecamatan rengat barat, Desa Sibabat kecamatan seberida, Desa Petalongan kecamatan pasir penyu, Desa Talang Sungai Limau Rakit kulim.
Dalam acara pelatihan tersebut di hadiri camat rengat Barat Hendrik S sos, kapolsek rengat barat Kompol Tigor B Kambisi serta Senior menejer ,menager dan staf perusahaan.
Joko Dwiyono sebagai tim Tanggap Kebakaran Menjabat hubungan kemasyarakat dan sebagai protokol memaparkan, "pentingnya masyarakat sekitar wilayah perusahaan untuk membentuk Kelompok Tani Peduli Api ( KTPA )".
Dengan tujuan untuk memantau di sekeliling wilayah perbatasan perusahaan dengan desa dari karhutla, juga masyarakat harus paham tentang pidana dan denda yang di kenakan kepada perusahaan.
Koorporesions (Kelompok) atau pun perorangan jika terdapat dengan sengaja melakukan membakar lahan dan hutan dengan kurungan 15 tahun penjara dan denda 10 milyar.
Camat rengat barat Hendrik S sos dan Kapolsek Kompol Tigor B kambisi sangat berterima kasih kepada PT Inecda yang telah mengundang dalam acara pembentukan kelompok tani peduli api ( KTPA ).
Dan dalam kata sambut kedua pihak pejabat pemerintah ini memiliki pendapat yang tak jauh beda, bahwa masyarakat harus ikut perduli dengan bencana kabut asap yang terjadi saat ini, jangan hanya mengandalkan pihak kepolisian, BPBD, pemerintah daerah saja tapi peran masyarakat disini sangat di butuhkan.
Sebab saat ini untuk anggaran oprasional baik pihak kepolisian dan yang lainnya terbatas dan usaha pemerintah saat ini sudah mati matian untuk melakukan usaha pemadaman api, namun banyak terhalang akibat tak tersedianya air di lokasi kebakaran dan lahan gambut yang sulit di padamkan.
Bahkan di kutip dari keterangan Kapolsek Kompol Tigor B Kambisi bahwa pemerintah telah menyewa Helikopter dari luar negri dengan sewa satu hari 150 juta yang membawa air untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di riau.
Dan anehnya kebakaran ini setelah di lihat dari satelit banyak terjadi pada lahan kosong yang tidak ada pemiliknya dan masyarakat yang membuka lahan dengan cara membakar " jelasnya. (kusjul/sl)