PEKANBARU (RIAU), suaralira.com -- Massa yang mengatasnamakan diri sebagai gabungan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Riau, Kamis (03/10/19).
Aksi unjuk rasa tersebut menyangkut penyelesaian kebakaran hutan dan lahan serta penyelesaian kasus hukum atas tewasnya mahasiswa di Kendari Sulawesi Tenggara saat menggelar unjuk rasa.
Aksi yang di Gelar pada pukul 15.40 WIB. Massa berasal dari Sekolah Tinggi Pariwisata (Stipar) Riau, Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim, Universitas Islam Riau (UIR) dan Universitas Muhammadiyah Riau (Umri)
Salah satu mahasiswa dalam orasinya menyampaikan, kedatangan mahasiswa ke kantor Gubernur Riau ingin menuntut janji Gubernur dan Kapolda Riau dalam menuntaskan kasus Karhutla.
"Persoalan Karhutla di Riau tak bisa dilepaskan begitu saja, karena persoalan Karhutla ini terjadi sudah terjadi puluhan tahun," katanya.
Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Susanto Mengatakan, Ada 1.374 personel gabungan Polisi Satpol PP Provinsi Riau disiagakan di depan kantor Gubernur Riau untuk melakukan pengamanan aksi unjuk rasa mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Pekanbaru.
Dalam pengamanan aksi kali ini sedikit berbeda dengan biasanya. Dimana para Polwan disiagakan di barisan depan, sambil memegang poster bertuliskan yang masih tergulung.
"Poster tersebut untuk memberi rasa aman saja kepada pengunjuk rasa," singkatnya.
Adapun Tuntutan Aksi tersebut yaitu :
1. Cabut izin korporasi dan tuntut pelaku Karhutla
2. Tindak tegas dalam penindakan represif aparat di Indonesia.
3. bebaskan massa aksi yang di tahan oleh pihak kepolisian.
4. Meminta Kapolda Riau agar menjamin tidak adanya perlakuan represiff kepada massa aksi
5. Mendesak kepada presiden RI agar menyelesaikan Permasalahan yang ada di Papua.
6. Tuntut pertanggungjawaban perusahaan yang terlibat dalam kasus Karhutla.
Sementara itu, Gubernur Riau Syamsuar mengatakan, kasus Karhutla saat ini tengah diselidiki Polda Riau dan Kementerian LHK. "Proses hukum ditangani Polda Riau dan Kementerian KLHK, saat ini sedang dalam pengusutan".
Setelah diterima Gubernur dan Kapolda Riau, mahasiswa pun membubarkan diri pukul 18.30 WIB. Sebelum bubar mereka memungut sampah yang berserakan di halaman kantor Gubernur Riau. Aksi demo ini berjalan damai. (ali / sl)