Tak Kunjung di Pulangkan, LSM TAMPERAK Jatim Fasilitasi Pemulangan Korban Kerusuhan Wamena

Jawa Timur, Suaralira.com -- Penasehat LSM TAMPERAK JATIM Drs Jumanto di dampingi  Ketua DPW LSM TAMPERAK JATIM Sudarsono menjemput 15 korban kerusuhan Wamena, Jawawijaya, Papua, dari berbagai daerah di Jawa Timur diantaranya dari Probolinggo di Bandara Juanda Surabaya, Jawa Timur, Jumat sore, (18/10/19).
 
"Tiga dari 15 korban kerusuhan di Wamena tersebut memerlukan perawatan spiritual, karena mengalami trauma yang sangat berat disaat ia menyaksikan langsung aksi pelemparan batu dan percikan kebakaran saat kerusuhan terjadi beberapa waktu lalu," kata Jumanto di Bandara Juanda Surabaya. Ketiganya merupakan asli warga Kabupaten Probolinggo.
 
Menurutnya, ia akan memfasilitasi kepulangan 15 korban tersebut menuju kampung halamannya di masing masing daerah.
 
Selanjutnya ia akan melakukan observasi dan untuk warga jawa timur yang masih berada di Papua akan terus dipantau dari Jawa Timur. "tutur Jumanto.
 
"Kami pastikan akan membantu, apabila masih ada korban kerusuhan Wamena yang masih memerlukan perawatan lanjutan atau pemulangan, karena hal itu merupakan salah satu bentuk tanggung jawab kita bersama sebagai manusia " tuturnya.
 
3 dari 15  korban kerusuhan Wamena yang di pulangkan hari ini merupakan warga asal Kabupaten Probolinggo diantaranya, Salim (52 ) ,Nur Aini (22), Tiara Zz (31 Bln) asal dusun krajan Desa jorongon kecamatan Leces.
 
Kami berterimakasih kepada LSM TAMPERAK JATIM yang telah membantu pemulangan kita semua, hanya doa yang bisa kami balaskan agar perjuangan nya senantiasa mendapatkan ridho Alloh. Ujar Nur Aini kepada suaralira.com setiba di bandara juanda (18/10/19).
 
Hal ini, Jumanto mengucapkan terimakasih kepada pihak pihak yang telah membantu kepulangan mereka baik secara moril dan materil. Tampa mereka semua kita tidak bisa apa apa, sekali lagi kami ucapkan terimakasih.
 
Sebagian korban kerusuhan Wamena asal Jawa Timur itu pulang dengan pesawat Hercules TNI AU yang mendarat di Malang dan Semarang, namun sebagian lagi pulang secara mandiri tanpa ada campur tangan dari pemerintah dan turun di Bandara Juanda Surabaya.
 
Menurut sudarsono gelombang terakhir kedatangan warga Jawa Timur dari Wamena diperkirakan rampung pada pekan depan di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.
 
Dan berdasarkan data tercatat 20 orang dari jawa timur, namun tidak menutup kemungkinan masih ada warga jatim yang belum pulang dari wamena karena datanya tidak tercover oleh pemerintah, sehingga ia tidak bisa pulang karena tidak punya biaya.
 
Maka dari itu pihaknya dari LSM TAMPERKA JATIM siap menampung masukan dari warga jatim yang masih punya keluarga belum bisa pulang dari wamena.(sdr/hlm/sl)