ACEH TAMIANG (NAD), Suaralira.com -- Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang, memperingati Hari Aksara Internasional (HAI) Ke 54, berlangsung di lapangan Tribun Kantor Bupati Karang Baru, Selasa (22/102019).
Peringatan HAI ke 54 tahun 2019 tingkat Provinsi itu diikuti 23 Kabupaten /Kota se Provinsi Aceh.
Pantauan media, sebelum event HAI dibuka Bupati Aceh Tamiang, H Mursil, para undangan terlihat disuguhkan serangkaian atraksi, Pencak Silat khas bela diri Aceh Tamiang dan Marcing Band Gita Handayani.
Dan dilanjutkan dengan pembacaan Ayat Suci Al - Qur'an yang disertai dengan selawat Badar dan menyanyikan lagu indonesia Raya dan ditutup dengan menyanyikan Mars Aksara.
Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah dalam sambutannya yang disampaikan Bupati Aceh Tamiang H Mursil SH Mkn menyampaikan, "Hari Aksara Internasional merupakan salah satu momentum penting dalam agenda PBB, melihat kenyataan, masih banyak penduduk dunia yang tidak bisa baca tulis ", ujar H Mursil.
Dan lanjutnya menerangkan, saat berlangsungnya Kongres Menteri Pendidikan sedunia pada tanggal 8 September 1965. Tingkat kebutaaksaraan diperkirakan mencapai 40 persen dimana. Kondisi tersebut terutama terjadi di negara berkembang, termasuk Indonesia. Atas dasar itu PBB menegaskan agar setiap tanggal 8 September, diperingati sebagai hari Aksara Internasional ", tutupnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Aceh, Drs Rahmat Fitri HD MPA dalam sambutannya mengatakan, "Hari Aksara Internasional (HAI) digagas oleh UNESCO 54 tahun yang lalu yang diperingati setiap tahun, juga menjadi salah satu momentum untuk menggalakan minat baca masyarakat, ujarnya.
Tingkat kegemaran membaca menjadi tradisi intelektual secara dinamis, sehingga dapat mendorong kemajuan ilmu pengetahuan berbanding lurus dengan tingkat kemampuan membaca dan menulis, "itu artinya, semakin tinggi tingkat kegemaran membaca kian tinggi pula perkembangan peradaban", kata Kadis Pendidikan Aceh.
Membaca bukan saja hanya sekedar melihat tulisan, namun tidak membekas dihati maupun pikiran kita. Lebih dari itu, membaca adalah kegiatan meresapi, menganalisa dan menginterpretasi pembaca, untuk memperoleh pesan yang disampaikan penulis, ungkapnya.
"Sebagai kepala dinas pendidikan Aceh, saya menghimbau dan mengajak seluruh komponen masyarakat secara berkolaborasi dalam kewenangan, tugas dan tanggung jawab masing - masing untuk terus mendorong tumbuh dan berkembangnya minat baca masyarakat Aceh". Himbaunya. ( tarm / sl)