ACEH TAMIANG (NAD), Suaralira.com - Ratusan warga masyarakat yang tergabung dalam Forum Musyawarah Masyarakat Terugikan (FMMT) akibat Pelayanan Perusahaan Listrik Negara (PLN), akan melakukan protes ke BUMN tersebut di Jalan Ir. Juada Karang Baru, Aceh Tamiang pada Rabu (05/11) mendatang.
"Hal itu diputuskan pada malam hari dengan musyawarah malam tadi dengan seluruh persetujuan dari desa yang dirugikan tergabung di dalam Forum Musyawarah Masyarakat Terugikan", kata Suherman. usai bermusyawarah dengan warga.
FMMT tergabung dari warga masyarakat dari sejumlah desa diantaranya, Desa Seumadam Kecamatan Kejuruan Muda bersama warga dari Kampung Kaloy Kecamatan Tamiang Hulu dan juga warga masyarakat dari Kampung Simpang Kiri, kecamatan Tenggulun Raya serta beberapa desa sekitarnya, seperti Karang Jadi, akan bersama mendatangi PLN Cabang Kualasimpang, ungkap Herman.
"Kedatangan kami kesana nanti, untuk melakukan protes dan klarifikasi terhadap pelayanan PLN pada kami, yang selama ini dinilai sangat merugikan warga masyarakat akibat seringnya pemadaman dan putus aliran listrik oleh PLN secara dadakan ",ujar Herman.
Musyawarah tadi malam di hadiri utusan perangkat desa, tokoh masyarakat, MDSK dari tiap Desa dan juga Manager PT Seumadam, Ir Rusli yang juga kecewa dengan pelayanan PLN selama ini, kata Suherman S kordinator FMMT yang juga Sekretaris Serikat Buruh Muslim Indonesia (SARBUMSI) Kabupaten Aceh Tamiang.
Menurut Herman, pihaknya akan melakukan protes dan dialog secara terbuka yang nanti melibatkan Forkopimda Plus, dengan pihak PT PLN Cabang Kualasimpang atas layanan selama ini dinilai sangat merugikan masyarakat, karena banyak peralatan rumah tangga berupa elektronik rusak akibat kinerja PLN yang sering memadamkan dan memutuskan aliran listrik secara mendadak.
Selain itu, tambah Herman, banyak usaha rumah tangga (home industri) warga yang terancam gulung tikar dikarenakan pemadaman PLN, kata Suherman S, salah satu Tim Deklarator Jokowi - Ma'ruf Amin, di Posko Perjuangan Rakyat Jokowi Ma'ruf Amin (POSPERA) Kab Aceh tamiang
"Kami dikecewakan akibat pemadaman yang sering kali, lebih - lebih saat mendekati ibadah waktu sholat magrib dan waktu sholat Jumat, hal itu sangat kami rasakan "
Selain itu dikampung kami belum menerima penerangan bersubsidi berupa lampu jalan ditempat-tempat layanan umum yang dianggap kepentingan umum, ujarnya, padahal setiap kami bayar token listrik, pajak penerangan jalan selalu kami bayar.
Herman menambahkan, bila PLN tidak menanggapi, pihaknya akan datang dengan massa yang lebih banyak lagi ke PLN, kata Suherman S.
Surat Menyambut unjuk rasa terkait kegiatan ini akan kami layangkan hari Senin (05/11) besok ke Kepolisian Resor Aceh Tamiang, tutupnya. (tarm / SL)