ACEH TAMIANG (NAD), Suaralira.com -- Anggota DPRK Aceh Tamiang dari Fraksi Partai GERINDRA salurkan bantuan untuk keluarga korban kebakaran di Desa Suka Rakyat, Dusun Makmur, Kecamatan Rantau, Aceh Tamiang, Senin (06/01/2020).

 

Bantuan berupa sembako tersebut langsung diserahkan Muhammad Irwan dengan didampingi dua anggota DPRK dari Partai GERINDRA lainnya, diantaranya Sugiono Sukandar SH dan Fitriadi.

 

Muhammmad Irwan Sp, saat menyerahkan bantuan tersebut mengatakan, bantuan tersebut sebegai bentuk dari kepedulian dan keprihatinan sesama muslim, diharapkan dapat meringankan, "bantuan ini jangan dilihat dari nilainya", ujar M Irwan.

 

"Kami, nanti akan berusaha mengupayakan agar rumah tersebut bisa di bantu untuk berdiri  lagi", kata Muhahammad Irwan Sp yang juga Ketua Komisi I DPRK Aceh Tamiang.

 

Pantauan Media ini, tiga anggota DPRK Aceh Tamiang dari fraksi gerindra yang datang  dalam pemberian bantuan tersebut diantaranya, Muhammad Irwan Sp, Sugiono Sukandar SH dan Ftriadi.

 

Bantuan langsung diserahkan kepada tiga (3) korban yang mengalami musibah diantaranya, Nasib (66), Salim (44) dan Taufik.

 

Terkait bantuan tersebut, Datok, Desa Suka Rakyat, Dusun Makmur, Jhoni, atas nama warga menyampaikan terimakasih dan apresiasi atas kunjungan dan bantuan yang diberikan anggota DPRK fraksi Gerindra.

 

"Atas nama warga, saya mengucapkan terimakasih kepada Bapak Muhamnad Irwan Ketua komisi I, bersama rekan -rekan yang telah datang memberi bantuan terhadap warga ", ungkapnya. 

 

Sementara itu, ebelumnya pada hari Mingggu(05/01/2020) kemarin, 3 warga di Dusun Makmur, Desa Suka Rakyat mengalami musibah kebakaran diantaranya Salim 44, Nasib 66 dan Taufik 35, sekitar pukul 16.30 WIB.

 

Akibat kebakaran tersebut, menurut informasi, dua unit rumah diantaranya milik Salim dan Nasib beserta isinya  habis terbakar, diduga akibat arus pendek. Sementara warga lainnya Taufik, dapur ikut ludes terbakar akibat tersambar api saat melalap dua rumah tersebut. 

 

Kerugian akibat musibah kebakaran tersebut diperkirakan berkisar seratusan juta rupiah.  (tarm / SL)