Pemkab Bener Meriah dan PT GGF Lakukan Penanaman Perdana Pisang Cavendish

Redelong (NAD), Suaralira.com -- Bupati Bener Meriah Tgk H Sarkawi dan PT. Great Giant Food (GGF) Drh Welly Soegiono, Staf Ahli Bidang Pengembangan Daerah Kemenko Perekonomian Ir Bobby Hamzar Rafinus MIA, Plt Gubernur Aceh yang diwakili oleh Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Aceh A. Hanan, Kepala Kantor Wilayah Bea dan Cukai Aceh Safuadi ST M Sc Phd, melakukan penanaman perdana pisang Cavendish untuk pengembangan Kawasan Hortikultura beroreantasi ekspor di di UPTD BBTPH Kampung Rime Raya Kecamatan Pintu Rime Gayo, Selasa, 18/2/2020.
 
Penanaman perdana pisang Cavendish tersebut, merupakan  kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Bener Meriah dengan  PT Great Giant Food (GGF) dalam pengembangan kawasan holtikultura berorientasi ekspor yang sudah terjalin cukup lama.
 
Dalam laporan dari Government and Corporate Affairs Director PT GGF Drh Welly Soegiono menyampaikan, hari ini kita berkumpul disini dalam rangka penanaman pisang Cavendish yang didahului di Tenggamus Lampung, Kabupaten Jembrana Bali, kemudian Kabupaten Blitar, hari ini di Kabupaten Bener Meriah, kemudian nantinya ke Wondowoso, kata welly.
 
“Tujuan kita dalam penanaman pisang ini bermula dari Tenggamus bersama –sama dengan Bea Cukai sebetulnya apa kaitannya dengan Bea Cukai, kata Welly, tapi sekarang Bea Cukai Masuk Desa, memberikan akses kepada petani terhadap pupuk yang murah, sarana produksi yang murah yang diberikan subkontrak kawasan brikat, ungkap Welly.
 
“Hari ini kita melakukan penanaman karena buah-buahan Indonesia ternyata bisa menjadi tuan rumah di tempat sendiri, kenapa jenis pisang ini kita kembangkan di Kabupaten Bener Meriah Aceh, dan Welly terlebih dauhulu menceritakan tentang nenas, kita mengekspor nenas pada tahun 1984 dalam bentuk kemasan kaleng, sekarang Indonesia tercatat sebagai suplayer nenas terbesar dunia”, jelasnya.
 
Lebih lanjut Welly menerangkan, pasar berkembang demikian besar, tapi lahan yang dimiliki oleh GGF tidak cukup, di lampung luas lahan 33.000 Ha. Penen/hari 2.500 Ton diproeses dalam bentuk makanan kaleng di ekspor tahun 2019, 17.500 Contener dan ternyata sangat kurang karena permintaan pasarnya sangat besar, jelasnya.
 
Berbicara masalah pisang kata Welly, “Saya yakin kepemilikan lahan di Bener Meriah oleh masyarakatnya jauh lebih luas, kalau pisang dari Wondowoso itu suplaynya ke Surabaya dan Banyuwangi. Kenapa sekarang di Aceh Bener Meriah, ini kita harapakan akan berkembang lebih luas”, papar Welly.
 
Welly juga pernah berdiskusi dengan Pak Luhut Sagala, “ini kita kembangkan dan kita sudah mulai berkembang kedaerah-daerah, kalau pelabuhannya tidak disiapkan ini akan bermasalah, di Aceh ini paling tidak harus sama seperti dilampung, karena untuk ekspor ke Timur Tengah yang paling dekat dan ekonomis harus dari Aceh”, kata Welly menjelaskan.
 
Sambung Welly, “Saya besok (Rabu, 19-2, red) kalau ini bisa dikembangkan maka ekspor ke Timur Tengah tidak perlu lagi dari lampung, tapi dari Krueng Geukuh Lhokseumawe, dan nanti di tulis dikotaknya Pisang dari Bener Meriah”, tegasnya.
 
“Hari ini kita mulai dengan kecil, tapi mudah-mudahan ini menjadi suatu show unit untuk melihat suatu contoh dengan menanam ini ada suatu peluang usaha baru dan tujuannya adalah adanya pertumbuhan ekonomi di pedesaan”, ujarnya.
 
Sedangkan Kepala Kantor Wilayah Bea dan Cukai Aceh Safuadi ST M Sc Phd dalam kesempatan tersebut juga memberikan kata sambutan yang berisikan, kapada semua rombongan, selamat datang di Bener Meriah, semoga ini sebuah perubahan dan awal dari sesuatu yang baru di Bener Meriah, ucap Safuadi.
 
“Kalau informasinya sedikit kurang maka keputusanya salah, pagi ini saya akan menyempurnakan informasi, agar informasi yang sampai kepada masyarakat sempurna, kalau informasinya sempurna maka keputusanya akan sempurna juga”, ungkap Safuadi.
 
Hari ini kita medapat sesuatu yang sempurna Pak Welly dan tim hadir dengan itikat dan niat baik kita, kita bersama-sama akan melakukan perubahan, masalah infrastruktur akan terus kita kejar, Enang-Enang Insyaallah akan segera dibangun, jembatan Pusong Kandang juga akan segera dibangun,  jelas Safuadi.
 
“Ini bukan cerita manis dimulut, bukan cerita PHP, bukan untuk menyenangkan hati tidak, tetapi ini akan terus kita lakukan dengan sinergi dan ikhtiar maka kita akan sampai dititik itu”, tegasnya.
 
Sambungnya, Bapak Presiden berulangkali mengatakan, kita harus melakukan sesuatu sebuah upaya percepatan ekspor, kalau tidak kita harus mengkonversi barang yang sebelumnya kita impor dan kalau kita bisa lakukan sendiri disini, maka kita buat sendiri disini, ujarnya.
 
“Hari ini PT. GGF datang untuk membuktikan itu, saya ingin tekankan, bahwa ini adalah programnya Kementerian Perekonomian bersinergi dengan Kementerian Keuangan, dan di Kementerian Keuangan akan memberikan fasilitas kepada PT. GGF, kalau PT GGF menginginkan satu hari, saya akan meberikan kepad PT. GGF satu jam dan saya tidak akan berbohong, silahkan Pak Welly”, tegas Safuadi.
 
Hadir juga dalam acara tersebut antara lain, Bupati Wondowoso Salwa Arifin, Wakil Bupati Aceh Tengah Firdaus SKM, Ketua DPRK Mhd Saleh, bersama Wakil Ketua I dan II beserta anggota, Ketua MPU Tgk Almuzani, Sekda Drs Haili Yoga, Wakapolres Kompol  Maryono M Si, Asisten II Abdul Muis SE MT, Asisten III Drs Suarman, para Staf Ahli, Pabung Mayor Ridwan, Ketua TP-PKK Ny Nikmah Sarkawi, Ketua DWP Ny Risnawati Haili Yoga, para kepala SKPK, para Camat, Kapolsek Pintu Rime Gayo Ipda RM Abue S, serta tamu undangan lainnya. (dk/hms/sl)