Oleh : Ollies Datau
Presiden DPP LIRA
Lumbung Informasi Rakyat.
Jumlah kasus virus corona di seluruh dunia telah mencapai 92.860 kasus, dengan korban meninggal sebanyak 3.162 orang. "Sementara itu, awal kasus menimpa satu orang WNI yg menjadi PRT di Singapura, kita masih tenang."
Bertambah lagi sembilan WNI yg bekerja di Kapal Pesiar Diamond Princess dan kita mulai panik. "Sementara itu, kita menilai pemerintah masih santai. Bahkan WNA China masih bebas masuk, dan pengunjung asing masih bebas ke Indonesia.
Hari ini dua orang WNI Depok dinyatakan positif Covid 19. Haruskah kita tetap bersikap biasa?, dimana ketenangan memang diperlukan. Namun bersikap santai adalah sebuah kenaifan. Diluar terlalu banyak berseliweran isu pemerintah menutupi kasus Corona di Indonesia. "Statement pendukung keraguan justru hadir dari PM Australia yang mengatakan, mustahil negara sebesar indonesia tidak ada kemungkinan terkena corona."
Negara kecil seperti Singapura saja memiliki jumlah kasus yang cukup banyak. Lebih kuang 108 orang positif corona dan berharap Virus Corona tidak menjangkiti Rakyat Indonesia.
Namun mengutip statement WHO "Setiap negara harus siap akan kasus pertamanya." Pada akhirnya yang selama ini dikhawatirkan terjadi juga, dimana dua orang pertama di Indonesia dinyatakan positif corona.
Kepanikan melanda, "Panic buy terjadi di sebagian tempat. Mengira chaos akan berkepanjangan. Padahal, pasokan aman, barang yang kosong akan direstock, terbukti hari kedua super market yg kehabisan sdh terisi kembali. Masyarakatpun tdk seharusnya panik berlebih apalagi berkhayal akan ada kerusuhan. Kita semua berharap dan yakin, akan dapat menghadapi cobaan Internasional ini dengan baik. Seperti yang dikatakan Aming, yang membunuh bukanlah corona, tetapi "orang kaya serakah yang tidak menyisakan untuk saudaranya. Jangan egois."
Yang paling penting bagaimana sikap pemerintah dan kebijakan yang diambilnya. Mirisnya, masih ada pejabat publik yang berharap WNA Cina kembali ke Indonesia. Menurutnya penderita corona di Cina sudah menandakan kesembuhan 50 persen diantaranya.
Sungguh sikap yang naif, disaat pandemic yang melibatkan penularan Airbourne (udara) dan sentuhan seperti ini, tidak seharusnya memikirkan keuntungan yang masih beresiko. Justru saat tidak ditangani benar, Penyebaran Corona di Indonesia bisa meluas, mematikan, merugikan dan menguras lebih banyak biaya Negara dibanding untungnya.
Belum lagi Menteri Kesehatan yg terlalu banyak berstatement "asal-asalan." Kinerja jajaran Kemenkes akan di framing negatif oleh media, bila Menkes-nya berbicara seperti komandan pada prajuritnya. Prajurit selalu siap perintah, apapun ucapan komandan, akan diiyakan.
Media dan masyarakat tidak demikian. Besar harapan rakyat statement yang dikeluarkan harus berkualitas. Langkah tepat Presiden Jokowi menunjuk Jubir penanganan Corona, semoga personilnya tepat dan komunikatif, agar tidak lagi terjadi blunder komunikasi.
Fakta terbaru tentang 243 WNI asal Wuhan yang dipulangkan dan di karantina namun tidak diuji tes virus corona karena alat dianggap mahal, membuat masyarakat bergunjing tentang pemerintah. Untuk kembali mendapatkan kepercayaan masyarakat, pemerintah harus fair mengungkap semua data, karena ini bukan kejadian korupsi, skandal ataupun konspirasi yang bisa disembunyikan.
Virusnya terlalu kecil, tidak kelihatan, tetapi korbanya nyata. Satu warga Bekasi positif corona sudah tewas, karena penanganan yang kurang tanggap.
Diperlukan sikap dewasa dan tidak mempolitisir kejadian ini. Terlepas dari dukung tidak mendukung, dan langkah Gubernur DKI sudah tepat dalam merespon penularan corona. Membuat tim penanganan dan penjemput juga hotline, adalah sikap tepat.
Diharapkan seluruh daerah, pejabatnya, Gubernur, Bupati, Walikota, melakukan pelayanan yang sama. Kita harus bersatu, lepaskan perbedaan.
DPP Lumbung Informasi Rakyat, mendesak pemerintah untuk mengambil langkah-langkah tegas dan berani dengan tuntutan sebagai berikut :
1. Stop aliran pekerja asing dari Cina dan negara lainya hingga waktu yang dinyatakan 100 persen dunia aman dari penyebaran corona alias 0 kasus. Manfaatkan pekerja pribumi untuk menggantikan fungsi mereka.
2. Meminta pemerintah jujur dan terbuka dalam menginformasikan fakta-fakta dan perkembangan penanganan Corona.
3. Melakukan filtering border. Tidak mengizinkan siapapun yang bersuhu badan tinggi memasuki Indonesia baik darat, laut dan udara secara ketat, saklek, tegas, tanpa negosiasi.
4. Menuntut pemerintah secara kilat memberikan kursus penanganan virus corona untuk kepala rumah sakit dan puskesmas, agar diturunkan pada jajaran sehingga terdapat SOP cepat tepat saat terjadi penemuan kasus.
5. Mewajibkan Pemerintah menyisir, merazia dan menangkap spekulan masker dan antiseptic, melarang resmi kenaikan harga masker dan alat kesehatan. Selanjutnya memproduksi Masker besar-besaran untuk dibagikan gratis pada Rakyat.
6. Melakukan langkah-langkah yang mennangkan rakyat dan memberi bukti progres positif yang meyakinkan Rakyat bahwa Indonesia Aman dari penyebaran corona virus.
DPP LIRA akan bersinergi dan mendukung langkah pemerintah dalam kebenaran untuk rakyat. Kita adalah bangsa beradab yang memperlakukan rakyat yang sakit selayaknya manusia yang perlu pertolongan.
Kita tidak akan suka Korea Utara yang menembak mati rakyatnya yang berhasil corona. Rakyat berharap pemerintah melakukan yang terbaik. LIRA dibawah kepemimpinan Presiden Ollies Datau, bersama Para Gubernur LIRA, Bupati LIRA dan kader - kader terbaik diseluruh Indonesia, akan mengawal dengan amanat rakyat ini. LIRA Mendengar, Melihat, Berbuat !!! (***)