Cegah Stunting, Tim Provinsi, TP-PKK, DWP Dan Bidan Desa Kabupaten Bener Meriah Adakan Pengukuran Ulang Balita

Redelong (NAD), Suaralira.com -- Saat ini Kabupaten Bener Meriah  tengah gencar – gencarnya  melaksanakan program pencegahan stunting, mulai dari tingkat Kabupaten, Kecamatan sampai ke kampung-kampung, seperti yang dilakukan di Kampung Tansaran Bidin Kecamatan Bandar, dengan melibatkan Tim dari Provinsi Aceh, TP-PKK Kabupaten Bener Meriah, Darma Wanita Persatuan (DWP), Bidan Desa serta Reje Kampung  daerah stempat, Kamis, 12/3/2020.
 
“Stunting adalah dimana kondisi  tinggi badan anak jauh lebih pendek dibanding tinggi badan orang seusianya, dan penyebab utamanya adalah kekurangan gizi kronis sejak anak dalam kandungan hingga masa awal anak lahir sampai Balita”, demikian disampaikan oleh Ketua TP-PKK Kabupaten Bener Meriah melaui Wakil Ketua I Ny Risnawati Haili Yoga S SiT disela-sela kegiatan tersebut.
 
Lanjut Risnawati, yang kita lakukan hari ini adalah kegiatan yang meliputi pendataan balita, penimbangan balita, pengukuran ulang Balita dan penyuluhan tentang kesehatan, kita juga  akan melakukan jemput bola, mengajak untuk menimbang setiap bulan para Balita, analisa status gizi, dan penanganan balita dengan masalah gizi, ungkapnya.
 
Risnawati dalam kesempatan tersebut juga berpesan kepada para orang tua harus senantiasa memperhatikan asupan gizi bagi anak-anaknya. Hal ini dikarenakan kasus stunting sangat dipengaruhi oleh makanan dan minuman yang diberikan oleh orang tuanya sejak bayi. “Asupan gizi sangatlah penting bagi tumbuh kembang seorang anak”,  pesannya.
 
Disamping itu Wakil Ketua I TP – PKK tersebut juga mengharapkan, kegiatan ini tidak hanya menjadi acara ceremonial, namun mampu menimbulkan semangat baru. Terlebih menurutnya kesehatan yang termasuk didalamnya pencegahan stunting adalah salah satu program prioritas PKK Kabupaten Bener Meriah. 
 
“Tidak hanya penanggulangan sampah, Stunting adalah program prioritas PKK,” katanya. Risnawati  juga mengajak seluruh Jajaran PKK untuk melakukan pembinana dan pembimbingan kepada kader PKK agar berjalan sesuai fungsi kerja PKK agar tetap selaras dengan program pemerintah.
 
“Sebagai mitra kerja pemerintah TP-PKK harus menjadi pelopor yang inspiratif untuk selalu konsisten digaris kebijakan pemerintah dan gerakan PKK berkembang sesuai dengan dinamikanya”, tambahnya.
 
Ditambahkan oleh Risnawati, kita sangat berharap dengan berkurangnya kasus stunting Kabupateen Bener Meriah, diharapkan anak-anak akan tumbuh menjadi sumber daya manusia (SDM) yang sehat dan kuat dan menjadi generasi yang premium, mengingat Kabupaten Bener Meriah angka stunting masih tergolong tinggi, ujarnya.
 
Melalui giat gebrak Stunting  Risnawati sangat berharap untuk dapat mengidentifikasi sejak dini penyebab stunting. Kader tidak hanya mengukur, tetapi mencatan di buku KIA, pemberantasan di mulai dari mengetahui dari indeks pada Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Selai itu, TPA, Paud, Tk diminta untuk melaporkan indeks pertumbuhan Balita diposyandu, pintanya.
 
Terakhir pesanya, “Kita minta Puskesmas-Puskesmas yang lain juga harus mendorong para ibu-ibu untuk  memberikan  ASI Eksklusif ini khususnya kepada balita dibawah usia 2 tahun. Syukur semua balita bisa diberi ASI eksklusif sampai dua tahun, namun minimal adalah setiap bayi diberikan air susu ibu sedikitnya selama 6 ( enam) bulan,” tutup Risnawati. (dk/hms/sl)