PEKANBARU (RIAU), suaralira.com - "Saya ingin mengklarifikasi bahwa saya tidak menempatkan Partai Demokrat bermain proyek. Saya justru awalnya tidak menyinggung partai, namun ketika wawancara saya disodorkan pertanyaan. Saya enggak tau kenapa yang ditanyakan Fraksi Demokrat, makanya saya bertanya ke wartawannya, kenapa dengan Fraksi Demokrat dan ternyata itu yang ditulis," ucap Pengamat politik Universitas Riau, Saiman Pakpahan.
"Saya menyampaikan, klarifikasi dan permohonan maaf atas kekeliruan informasi yang dikutip oleh salah satu media daring beberapa waktu lalu.
Pernyataan maaf secara terbuka dan klarifikasi disampaikannya kepada lembaga DPRD Riau, khususnya yang menyudutkan Fraksi Demokrat DPRD Riau atas informasi keliru tudingan "bermain proyek," tukasnya sebagaimana dilansir riau.antaranews.
Saiman mengatakan pernyataan yang dimuat tidak sepenuhnya benar karena dia awalnya hanya ingin meluruskan kritikan yang disampaikan DPRD Riau terkait lambannya penanganan COVID-19 yang dilakukan Gubernur Riau.
Dia juga mengklarifikasi kapasitas narasumber yang dicantumkan dalam pemberitaan sebagai tim ahli gubernur juga tidak diketahui olehnya.
"Kapasitas narasumber sebagai tim ahli juga tidak benar pada posisi yang disebutkan dalam pemberitaan. Atas penyampaian dan komunikasi publik yang keliru. Saya atas nama pribadi menyampaikan permohonan maaf secara terbuka," sebutnya.
Sementara itu, Ketua Fraksi Demokrat DPRD Riau Agung Nugroho saat dikonfirmasi mengaku pihaknya sudah terlebih dahulu menerima permintaan maaf Saiman.
Menurut dia, kritik dalam suatu pemerintahan itu sangat biasa dan wajar. Apalagi, DPRD sendiri memiliki kewajiban untuk mengkritik pemerintah.
Sementara itu, Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Riau Robin P Hutagalung meminta agar Saiman menyampaikan perminta maaf secara terbuka kepada lembaga DPRD Riau.
Sebagai lembaga yang bertugas mengawasi kinerja eksekutif, sangat wajar jika ada kritikan yang disuarakan oleh wakil rakyat.
"Saiman harus minta maaf ke DPRD Riau, bukan hanya kepada Fraksi Demokrat saja. Meminta maaf didasari kesadaran. Jangan karena ketakutan," ucapnya. (sl/ ant)