SOSIALISASI DAN PEMAHAMAN TENTANG COVID-19 KEPADA ORANGTUA SERTA ANAK USIA DINI

Jawa Barat, Suaralira.com -- Dalam mewujudkan SPAB tersebut, Save The Children mengembangkan save school common approach. Adapun untuk meningkatkan akses pendidikan berkualitas di tingkat paud, save the children mengembangkan emergent literach and numbercy (ELM) common approach dan juga play method khususnya di daerah timur indonesia sebagai area rural dan di daerah jawa barat dan jakarta utara sebagai area slump urban.
 
"Terkait dengan wabah Virus Covid-19, semuanya mungkin masih berpikir tidak mungkin, tetapi kita harus siap menghadapi semua kemungkinan." Cetus agnes menimpali penjelasan mbak rinut.
 
Dari peserta yang ikut parawidaiswara TK, cetus beberapa hal penting. Diantaranya bahwa jika terjadi lockdown dan siswa TK Di rumah akibat wabah Virus Covid-19, maka beberapa usaha yang bisa di lakukan antara lain pelaksanaan pembelajaran berbasis media sosial, optimalisasi fungsi TV edukasi, dan inovasi sumber belajar oleh guru-guru TK. 
 
Selain itu, perlu sinergitas antara guru dan orangtua demi memastikan proses pembelajaran berjalan lancar.
 
"Guru-guru TK secara umum masih muda, artinya memungkinkan untuk memakai media dan sumber belajar berbasis medsos atau internet. Hanya saja, yang menjadi catatan penting, perlu sosialisasi yang komprensif terhadap orangtua. 
 
Hal ini bisa di jembatani oleh guru-guru di lapangan, selama ini widyaiswara dilingkungan PPPTKTK-PLB telah menyampaikan beberapa informasi yang valid tentang wabah Virus Covid-19 kepada guru-guru TK di lapangan," ujar salah seorang peserta workshop Yuli Riananati ST, Kasi Program PPPTK TK-PLB. 
 
"Pada dasarnya, jika pembelajaran di TK dirumahkan akibat kebijakan lockdown, maka langkah yang bisa ditempuh bisa melalui pembelajaran jarak jauh menggunakan media sosial yang sudah populer dan gampang di gunakan yaitu Whatsapp. 
 
Media ini kan hampir semua guru dan orang tua menggunakan, juga penggunaannya sederhana, maka bisa di manfaatkan untuk pembelajaran jarak jauh," ujar Dr Cep Unang Wardaya MSi.
 
Hasil konfirmasi dari awak media pada Minggu (12/01/2020), Dr Cep Unang Wardaya MSi memberikan keterangan Simpulan dari workshop dan PDG, pada dasarnya semua sepakat bahwa PAUD aman bencana dan perlu di sosialisasikan lebih luas lagi. 
 
Disini tentu perlu penguatan aspek koordinasi dan sinergitas antara Lembaga Pemerintah dengan organisasi masyarakat merespon gagasan tersebut, pada tingkat implementasi tentu programnya dilaksanakan dalam berbagai bentuk, diikuti dengan penyempurnaan modul atau panduan. 
 
Training of Their, sehingga penyiapan PAUD aman bencana percontohan di daerah. Tentu kegiatan atas kemitraan save the children dan PPPTK TK-PB  ini, menjadi praktik baik sekaligus usaba preventif agar tidak panik menghadapi segala kemungkinan bencana dan wabah Virus Corona. (ag/sl)