Depan Pansus COVID-19, dr Ersan Akui Satu Dua APD Tidak Standard

Bengkalis (Riau), Suaralira.com - Anggota Panitia Khusus (Pansus) COVID-19, DPRD Kabupaten Bengkalis menemukan Alat Pelindung Diri (APD) jenis masker yang didrop Dinas Kesehatan ke Puskesmas Sebanga tidak sesuai standar perawatan kesehatan COVID-19.
 
Hal ini disetujui anggota Pansus, dr Moris Bationg Sihite dalam pertemuan dengar pendapat dengan Tim Gugus Tugas penanganan COVID-19 di DPRD, Jum'at (15/5/20) kemaren.
 
Moris yang diundang, yang menyatakan telah disetujui APD dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis yang menerima Puskesmas Sebanga dengan udara. Ketika diteteskan udara, ungkap Moris, airnya langsung tembus dan menetes. 
 
Sementara standarisasi ADP Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) lebih halus. Situasi ini membuat petugas Puskesmas sebagai garda terdepan menangani COVID-19 rawan terpapar.
 
"Waktu kami datang ke Puskesmas Sebanga, kami minta kepada petugas puskesmas, mana APD dari Diskes dan mana APD bantuan Chevron. Mereka kasih satu dari Dinas Kesehatan dan satu APD dari Chevron. Ternyata yang dari Dinas Kesehatan tidak standar. Sebaliknya bantuan Chevron standar," kata Moris yang membuat wajah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis, dr Ersan Saputra TH terlihat sedikit pucat.
 
Pansus COVID-19 berharap APD yang diberikan kepada petugas medis harus berkualitas dan memenuhi standar kesehatan penanganan COVID-19.
 
"Kami dewan bukan diam aja, kami juga turun kelapangan," kata Moris kepada media.
 
Mendengar temuan Moris dan kawan-kawan, Kepala Dinas Kesehatan, dr Ersan Saputra TH, mencoba mencari informasi tentang APD yang membeli pihak dari perusahaan yang telah terdaftar dan memiliki standar yang jelas. Bahkan dalam pembelian APD Dinas Kesehatan mengutamakan pihak kejaksaan dan Tipikor Polres Bengkalis.
 
"Setiap kita membeli APD, kita membeli dari perusahaan yang standarnya jelas. Tapi, bisa satu, dua tak standar. Nanti akan saya cek," jawab Ersan.
 
Namun, dalam dengar pendapat tersebut, Ersan tidak menyebutkan nama perusahaan yang memproduksi APD yang dibeli Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis. *** (iwn / sl)