CURUP (BENGKULU), suaralira.com - Suhu politik di Bumi Pat Petulai Rejang Lebong mendekati pilkada serentak semakin memanas. Masing-masing kandidat bakal pasangan calon bupati dan wakil bupati gencar sosialisasi.
Pilkada Rejang Lebong kedepan diharapkan dapat melahirkan pemimpin yang terbaik dari yang sudah baik sebelumnya. Siapapun itu yang bakal memimpin daerah kedepan sudah menjadoi harapan masyarakat semua untuk lebih baik, harap salah seorang politisi senior Rejang Lebong Edyanto Sunarto SIP yang juga menjabat sebagai Direktur Tim Pemantau Korupsi Daerah (TPKD) Rejang Lebong saat di wawancarai suaralira.com kemarin di kediamannya di Kelurahan Dewi Tunggal, Curup.
Lanjutnya dengan tegas mengatakan, hajatan besar pilkada serentak pada awal Desember 2020 mendatang hendaknya dijadikan momentum introfeksi diri dari para calon pemimpin. Dimana kedepan bagi pemimpin yang dapat menjabat dapat menjalankan roda pemerintahannya dengan bersih dn berwibawa, yakni agar terhindar dari tindak pidana korupsi.
Dimasa saat sekarang, Rejang Lebong membutuhkan pemimpin yang merakyat tahu kondisi daerah secara utuh. Dalam konteks semua paslon diperkirakan 4 pasang cabup-cawabup nantinya, berpeluang putra-putri daerah yang berpengalaman dalam berkontribusi yang terbaik untuk Kabupaten Rejang Lebong, tinggal lagi dalam pemilihan nanti tentunya keadaulatan di tangan rakyat, ujarnya yang juga mantan Ketua DPK PKPI Rejang Lebong ini, ujarnya.
Dilanjutnya, soal dukungan beliau belum menentukan sikap karea tengah focus dalam sengketa yakni dualisme Partai Perindo Rejang Lebong. Dimana seraya mengatakan saat ini saja pimpinan Perindo Rejang Lebong baru saja pulang dari sekretariat DPP Perindo pimpinan Harry Tanu, dimana ketum memberikan arahan dan langkah kedepan upaya penyelamatan partai.
Sementara itu, hal senada juga dilontarkan politisi muda Rejang Lebong Andi Antoni yang akrab di sapa Anton belum lama ini kepada awak media sewaktu menghadiri acara kunjungan Susilawati ke Kelurahan Karang Anyar Curtim belum lama ini.
Dikatakannya, menghormati komentar dari politisi senior Rejang Lebong (Edyanto-red) apalagi dalam mengatur strategi politik, dan beliau juga terkenal idealis dan hingga sekarang belum menentukan sikap untuk merapat ke paslon manapun, ujar Andi.
Selanjutnya, Pengamat Politik Rejang Lebong Drs Mirza Yasben M.Soc SC yang juga dosen UNIB (Universitas Bengkulu) mengatakan pesan kepada para kandidat baik di Kabupaten Rejang Lebong dapat patuhi produk PKPU dan aturan main yang ada.
Bawaslu dan KPUD Rejang Lebong sebagai panitia, diminta proaktif serta gencar mensosialisasikan peraturan pilkada agar masyarakat lebih memahami. Apalagi Rejang Lebong bagian kabupaten yang tertua di Provinsi Bengkulu pasca memisahkan diri dari Sumbagsel.
Rakyat mungkin sudah jenuh dan jangan sampai ada mosi tidak percaya kepada calon pemimpinnya kedepan hingga meningkatnya suara golput di pilkada Desember 2020 mendatang. Di demokrasi ini, pilihan boleh beda, namun kita tetap saudara.
Siapapun pemenangnya dalam kontestasi politik nanti, kita akui dan biarkan pemimpin terpilih bekerja dulu serta lihat hasilnya. Mari belajar dari pilkada Rejang Lebong sebelumnya yang di ikuti tujuh paslon atau cabup-cawabup, dan sekarang di 2020 mengerucut di ikuti empat paslon yang di usung dari koalisi partai politik bahkan ada dari jalur independent, tuntas Mirza singkat. (alex herwan/ pendi/ sl)