Musi Rawas (Sumsel), Suaralira.com -- Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Musi Rawas menerima kunjungan kerja dari Dinas Pertanian Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu, Kamis, (10/09/2020). Dalam kunjungan kali ini diterima langsung oleh Kepala Dinas Distanak, Sekretaris dan jajaran Dinas Pertanian dan Peternakan Mura.
Arian Sosial SP MSi, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Seluma menyampaikan, kami dari rombongan Dinas Pertanian Seluma mengadakan kunjungan kerja ingin berbagi informasi keberhasilan Kabupaten Musi Rawas dalam pembangunan pertanian.
Kita banyak belajar dibidang pertanian di Kabupaten Musi Rawas. Yaitu mengenai Regulasi Prikade Alat dan mesin pertanian (Alsintan), regulasi proteksi pengembangan pangan lainnya yang berujung meningkatkan kesejahteraan petani. Distanak Musi Rawas sudah menanam padi organik, insyaallah kami akan terapkan juga di Kabupaten Seluma, "ucapnya.
Zuhri Syawal, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Musi Rawas mengatakan, Kita menyambut baik kunjungan kerja dan study tiru mereka, apa yang diperoleh dari kita Distanak Musi Rawas dan mereka terapkan untuk perbaikan pembangunan khusunya dibidang pertanian di daerah mereka.
Mengenai regulasi brikade Alsin, regulasi brikade perlindungan tanaman, terkait dari regulasi dan Standar Operasional (SOP), implementasinya dan meluas lainnya seputar pertanian, yaitu tentang adanya beras organik, beras dayang rindu yang kita tanam salah satu program Pemerintah KabupatenMusi Rawas.
Kerja sama yang sudah kita bangun dengan Lembaga Penelitian Seperti Badan Tenaga Nuklir (batan), instansi terkait termasuk dengan perbankan. Untuk beras organik kita sudah mempunyai sertifikat dari 2009. dan mempunyai 52 ha untuk sekarang. Ini semua merupakan salah satu keberhasilan Pemerintah Kabupaten Musi Rawas dipimpin Bapak H Hendra Gunawan, "ungkapnya.
Tohirin, Sekretaris Dinas Pertanian dan Peternakan saat diwawancarai awak Media Suaralira.com di ruang kerjanya menjelaskan, Brikade Alat Mesin Pertanian (Alsin), Brikade proteksi tanaman dan UPT perlindungan tanaman. Alat mesin pertanian yang ada di Musi Rawas bantuan dari Kementerian Pertanian, 126 unit meliputi traktor roda dua, traktor roda empat, kombayen traster (alat panen), pompa air, power traser (perontok padi) sepeda motor roda tiga, "jelasnya.
Dimana alat dan mesin itu selalu siap untuk dipinjam pakaikan kepada kelompok tani dalam wilayah Musi Rawas. Untuk mempercepat proses mereka dalam usaha tani baik dalam pengolahan tanah, panen dan antisipasi kekeringan. Alsin dipinjam pakaikan secara gratis pada kelompok tani dengan ketentuan waktu 3 bulan, dan bisa diperpanjang, wajib memelihara alat tersebut agar tetap baik.
Brikade proteksi dalam gerakan pengendalian hama penyakit, apa bila ada serangan hama penyakit, penyuluh kita melaporkan dengan petugas pengamat organisme pengganggu tanaman. Pengendalian dikoordinir oleh brikade proteksi tanaman melibatkan seluruh pihak mulai kelompok tani dan seterusnya, "ucapnya.
Tohirin, menambahkan lahan sawah yang dilindungi dalam kontek perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan. Dimana Kabupaten Musi Rawas sudah memiliki perda nomor 03 tahun 2018 sejak berlakunya perda seluruh sawah yang ada di Musi Rawas tidak boleh dialihfungsikan harus tetap sebagai sawah, karena untuk menjamin ketersediaan bahan pangan seperti beras, Musi Rawas letaknya sangat strategis dikelilingi daerah yang defisit beras, termasuk Provinsi Bengkulu, Jambi, Kota Lubuklinggau dan Muratara, mengambil beras di Kabupaten Musi Rawas.
Sebelumnya ada daerah lain yang melakukan kunjungan kerja ke Dinas Pertanian Musi Rawas, yaitu dari Dinas Pertanian Kota Bengkulu, DPRD Kabupaten Batang Hari, DPRD Tebo, DPRD Kota Bengkulu dan Dinas pertanian Bengkulu Selatan. Umumnya hal yang sama, mempelajari apa yang sudah kita lakukan di Musi Rawas yang belum ada pada mereka.
Jadi mereka sendiri memilih Musi Rawas untuk objek study tirunya. Bukan kita yang ngundang. Mereka sendiri yang menyurati kita agar menerima, kita siap apa yang bisa kita berikan kita berikan. Karena masalah pangan pokok sifatnya Nasional, bukan daerah, bahan pangan pokok kita merupakan beras. Jadi beras ini harus kita produkai sepanjang hayat, "tutupnya. (tulentino/sl)