Polsek Bagan Sinembah Amankan Karyawan Notaris, di Duga Menggelapkan Sertifikat Tanah

Bagan Sinembah, Rohil (Riau), Suaralira.com -- Akibat menggelapkan sertifikat tanah milik nasabah bank dikantor notaris, seorang karyawan Notaris PPAT Arifin Sirait SH terpaksa diamankan ke Polsek Bagan Sinembah Polres Rokan Hilir. Kamis 10 September 2020.
 
Penggelapan tersebut dilakukan oleh pelaku berinisial RUF (25) Warga Jalan Imam Bonjol Kepenghuluan Bagan Batu Barat, Kecamatan Bagan Sinembah Kabupaten Rokan Hilir, diketahui setelah dilaporkan oleh pemilik Notaris Arifin Sirait SH ke Polisi. Akibat ulahnya, korban mengalami kerugian mencapai Rp 20 juta.
 
Kapolres Rokan Hilir, AKBP Nurhadi Ismanto SH SIK melalui Kasubbag Humas, AKP Juliandi SH membenarkan adanya penangkapan seorang karyawan Notaris PPAT di Bagan Batu, yang diamankan Polsek Bagan Sinembah terkait tindak pidana penggelapan sertifikat tanah. Kamis 10 September 2020. Sekira Pukul 23.00 Wib.
 
Dijelaskannya, kejadian tersebut berawal pada hari Kamis (10/9/2020) sekira pukul 07.30 Wib, saat pemilik notaris dihubungi saudara Ali, bahwa sertifikat atas nama Arkel Harianja telah diagunkan pelaku kepada orang lain. Mendengar hal tersebut, pemilik notaris langsung menuju keberadaan pelaku yang pada saat itu bersama saudara Ali di Wisma Akasia Simpang Pujud. 
 
"Saat dipertanyakan oleh korban, pelaku mengakui hanya satu sertifikat yang di agunkan ke orang lain, namun setelah ditekan barulah terbongkar bahwa sertifikat yang sebelum nya tersimpan di kantor notaris tersebut diagunkan oleh pelaku sebanyak 9 sertifikat bersama teman-temannya yang berinisial M dan W." Kata Kasubbag Humas. 
 
Dari pengakuan pelaku, Korban langsung menjumpai penerima agunan sebanyak 7 orang untuk mengambil sertifikat tersebut dengan biaya Rp 20.000.000 (dua puluh juta rupiah), akibat kejadian itu korban merasa dirugikan, dan membawa pelaku ke Polsek Bagan Sinembah guna untuk pengusutan lebih lanjut. 
 
Sementara itu, hasil introgasi petugas terhadap pelaku mengakui bahwa, benar telah menggunakan sertifikat tanah milik nasabah - nasabah yang ada di kantor notaris/PPAT Arifin Sirait tanpa izin dari pemiliknya, dan menggunakan sertifikat tanah itu untuk dijadikan agunan (jaminan) meminjam uang kepada orang lain.
 
"Sebanyak sembilan sertifikat tanah yang digadaikan pelaku bersama teman- temannya. Penggelapan ini dilakukan sejak tanggal 15 agustus hingga 08 September 2020. Pada saat itu Pelaku melakukan tidak sekaligus, melainkan secara bertahap dengan waktu yang berbeda-beda", jelasnya. 
 
Saat ini barang bukti yang turut diamankan berupa 1 lembar kwitansi warna biru putih ukuran sedang An Besty rs, 1 lembar kwitansi warna biru putih ukuran kecil An Rizky usnul fadilah, 1 lembar kwitansi warna orange putih ukuran sedang An Edi Hasibuan, 1 lembar kwitansi warna orange putih ukuran sedang An. Aritonang.
 
Selanjutnya, 1 lembar kwitansi warna orange putih ukuran sedang An Aritonang, 1 lembar kwitansi warna biru putih ukuran besar An Bu Umi, 1 lembar kwitansi warna ukuran sedang An R Gultom, 1 lembar kwitansi Koperasi Simpan Pinjam Makmur Mandiri dan 1 lembar kertas angsuran bewarna hijau. "Pungkasnya. (hms/J Manik/sl)