Pekanbaru, Suaralira.com -- Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru DR H Ismardi Ilyas MAg mengatakan, sembilan SMP ini sebelumnya sudah mengajukan permohonan belajar tatap muka. Setelah disurvei, sembilan SMP sudah sesuai standar protokol kesehatan dan mendapatkan rekomendasi dari Disdik.
Ismardi biasa juga dipanggil Buya, menuturkan bahwa, Ke-9 SMP negeri tersebut diantaranya SMPN 8, SMPN 6, SMPN 13, SMPN 21, SMPN 25, SMPN 23, SMPN 29, SMPN 42 dan SMPN 33. Jumat, 10/09 sudah mulai belajar tatap muka.
Belajar tatap muka di Kota Pekanbaru baru sembilan sekolah menengah pertama (SMP) Negeri yang diizinkan dan mulai belajar tatap muka sesuai protokol kesehatan (prokes) ketat. Demi menjaga penyebaran Pandemi Covid 19 yang sudah memasuki level tiga.
Sembilan SMP ini sebelumnya sudah mengajukan permohonan belajar tatap muka. Setelah Tim dari Dinas Pendidikan mensurvei, sembilan SMP ini sudah sesuai standar protokol kesehatan dan mendapatkan rekomendasi dari Disdik, "tuturnya.
Sembilan sekolah semuanya SMP negeri. Nanti akan disusul SMP Negeri lainnya dan Swasta. Disamping itu orang tua harus membuat surat pernyataan yang telah disediakan pihak sekolah buat anaknya untuk dapat mengikuti belajar tatap muka terbatas.
Aktivitas belajar tatap muka bisa dimulai di setiap sekolah setelah mendapat rekomendasi dari Disdik. Seluruh sekolah untuk mengajukan permohonan untuk memulai aktivitas belajar tatap muka.
"Siapa yang sudah kita rekomendasikan, silahkan buka untuk belajar tatap muka. "Kan seluruh kepala sekolah negeri sudah kita kumpulkan kemarin. Nanti kita kumpulkan lagi kepala sekolah yang swasta untuk kita berikan bimbingan.
Sekolah swasta, lanjut Ismardi pada awal pekan depan juga sudah dapat memulai aktivitas belajar tatap muka. Ia menekankan sekolah harus mematuhi aturan belajar tatap muka saat pandemi sesuai standar protokol kesehatan.
Aturan belajar tatap muka saat pandemi in, kapasitas kelas hanya dapat diisi 50 persen dari total siswa. Siswa dapat belajar di sekolah 2-3 jam dalam sehari. Sementara untuk masuk sekolah hanya sebanyak dua kali dalam satu minggu dan Jadwal diatur sekolah masing masing.
Pihak sekolah sesuai Rekomendasi yang telah diberikan harus menyiapkan penunjang fasilitas protokol kesehatan, seperti alat pencuci tangan, sabun dan pengukur suhu tubuh. Disamping itu memakai Masker juga atur jarak duduk dan pulangnya orangtua harus menjemput anak tepat waktu untuk langsung pulang kerumah, "tutupnya." (Jeff/sl)