Probolinggo (Jatim), Suaralira.com -- Saat ini di Kabupaten Probolinggo, orang terkonfirmasi positif Corona Virus Disease (COVID-19) sebanyak 866 kasu, dengan keterangan 299 kasus masih dirawat dan menjalani isolasi, 527 kasus sembuh dan 40 kasus meninggal dunia.
Ketua LSM TAMPERAK JAWA TIMUR, Sudarsono angkat bicara terkait dengan lonjakan pasien yang di nyatakan positif Covid -19 yang sangat drastis di Kabupaten Probolinggo.
Hal ini dikarenakan Pemerintah Kabupaten Probolinggo kurang begitu tegas dalam mengambil kebijakan untuk memutus mata rantai penyebaran covid -19 ini, ia beranggapan bahwa Pemerintah hanya melakukan tindakan yang kurang pas dan mengenyampingkan hal yang seharus nya di tiadakan, karena hanya pasar dan operasi masker yang di anggap munculnya kluster baru.
Padahal ada yang lebih membahayakan lagi menurut "Sudarsono", yakni acara hajatan yang mana dalam acara tersebut datang tamu dari berbagai Kabupaten di Jawa Timur, dan sudah jelas ketika acara hajatan yang di kenal juga tayuban pasti ada tradisi minuman seperti Bir hal ini bukan tidak mungkin akan menimbulkan kluster baru karena gelas yang di pakai untuk minum itu secara bergantian, "tutur sudarsono,
Juru Bicara Ketua Pelaksana Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Probolinggo, dr Dewi Vironica mengatakan, Jumlah penambahan kasus baru COVID-19 harian di Kabupaten Probolinggo berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo hingga 18 September 2020 sebanyak 145 kasus. Dengan demikian secara kumulatif kasus COVID-19 mencapai 866 kasus.
“Penyumbang penambahan kasus baru harian tertinggi berada di Kecamatan Paiton sebanyak 24 kasus. Dengan demikian jumlahnya secara kumulatif mencapai 85 kasus. Penambahan kasus baru harian tertinggi kedua berada di Kecamatan Kota Anyar sebanyak 20 kasus, sehingga total secara kumulatif mencapai 61 kasus,” katanya, Jum'at (18/09).
Penambahan kasus baru tertinggi ketiga dengan 16 kasus disumbangkan oleh Kecamatan Pakuniran, sehingga total secara kumulatif mencapai 38 kasus, dan tertinggi keempat dengan 15 kasus disumbangkan oleh Kecamatan Kraksaan, sehingga total secara kumulatif mencapai 116 kasus.
Kasus harian tertinggi berikutnya disumbangkan oleh Kecamatan Pajarakan dan Besuk masing-masing sebanyak 14 kasus. Dengan demikiannya jumlahnya secara kumulatif untuk Kecamatan Pajarakan mencapai 59 kasus dan Kecamatan Besuk mencapai 51 kasus.
Penambahan kasus harian selanjutnya disumbangkan oleh Kecamatan Gending sebanyak 10 kasus, sehingga totalnya sebanyak 47 kasus, dan Kecamatan Krejengan sebanyak 9 kasus, sehingga totalnya sebanyak 33 kasus. Serta Kecamatan Maron dan Gading masing-masing sebanyak 8 kasus. Dengan demikian totalnya untuk Kecamatan Maron sebanyak 60 kasus dan Kecamatan Gading sebanyak 24 kasus.
Selanjutnya penambahan kasus harian sebanyak 2 kasus disumbangkan oleh Kecamatan Banyuanyar dan Lumbang, sehingga total kasusnya untuk Kecamatan Banyuanyar sebanyak 32 kasus dan Kecamatan Lumbang sebanyak 10 kasus.
Dan penambahan kasus harian terakhir disumbangkan oleh Kecamatan Tiris, Dringu dan Tongas masing-masing sebanyak 1 kasus sehingga totalnya untuk Kecamatan Tiris sebanyak 7 kasus, Kecamatan Dringu sebanyak 76 kasus dan Kecamatan Tongas sebanyak 44 kasus.
“Sementara untuk kasus kematian per hari ini ada penambahan sebanyak 2 kasus dan secara kumulatif jumlahnya mencapai 40 kasus. Penambahan 2 kasus kematian harian ini terjadi di Kecamatan Tongas dan Gending masing-masing 1 kasus. Dengan demikian total kasus kematian di Kecamatan Tongas sebanyak 5 kasus dan Kecamatan Gending sebanyak 4 kasus. Sementara untuk kasus kematian tertinggi berada di Kecamatan Besuk sebanyak 6 kasus,” pungkasnya. (Sdr/sl)