MUSI BANYUASIN, suaralira.com - Di tengah Pandemi Covid-19 dan Pemerintah melalui Satgas Covid-19 telah mengimbau warga Musi Banyuasin (Muba) agar patuhi protokol kesehatan. Namun disisi lain, di Kalangan atau Pekan yang berada di Pinggir Jalan Lintas Sekayu-Betung tampak sepi pengunjung, dan pengunjung serta sebagian pedagang tidak mengindahkan himbaun pemerintah akan protokol kesehatan.
Demikian pantauan suaralira.com di Pasar Mingguan yang berada di antara dua desa yaitu desa teluq dan Epil, Kecamatan Lais, persisnya Jalan Lintas Sekayu-Betung, Selasa (27/10).
"Pasar Mingguan atau dalam bahasa daerah Muba sering di sebut Kalangan atau juga Pekan ini tidak sejalan dengan apa yang telah menjadi kebijakan pemerintah setempat. Lagi-lagi pelanggaran terjadi di tengah Pandemi Covid-19, dimana para pengunjung di pasar serta sebagian pedagang yang beraktifitas tersebut tidak mengindahkan himbauan atas protokol kesehatan."
Dibalik itu, kondisi pasar biasanya ramai dan kondisi sejak pandemi ini kurang bergairah interaksi jual beli. Pedagang mayoritas mengeluh akibat omset mereka menurun drastis khususnya tiga bulan terakhir ini, ujarSalah seorang Pedagang Sembako dan Manisan, Kuyung Jon Heri (37) ketika dimintai keterangannya.
"Kondisi pandemi ini perparah daya beli masyarakat dan merosotnya omset para pedagang. Pedagang mengeluh Omset pendapatan jual beli menurun drastis, pada hal harga Karet sudah naik dari semula harga Karet 7.000/kg naik menjadi 9.000/kg," ujar Jon yang juga Warga Desa Epil ini.
Sementara itu, Tokoh Masyarakat Desa Teluq, Dahuliq (51) mengatakan "prihatin kondisi ekonomi masyarakat bawah saat ini. Kondisi ini benar menguji kami, kalangan usaha dagang dan para petani di massa pandemi ini."
Diharapkan kepada pihak usaha dagang dan masyarakat semua selalu mematuhi protokol kesehatan di tengah aktivitas kesehariannya. Selain itu para pedagang, petani juga lainnya agar kita tetap semangat dan sabar menghadapi kondisi ekonomi saat ini, semoga kondisi ekonomi segera pulih agar kita bisa berusaha dalam kondisi stabil sebagaimana semulanya, papar Dahuliq yang juga mantan kepala desa setempat. (pendi/ sl)