PB KAMI Sarankan Pemerintah Gelar Taubat Nasional

Jakarta, Suaralira.com -- Tahun 2021 baru memasuki pertengahan bulan Januari, namun sudah banyak terjadi bencana alam di Indonesia.
 
BNPB pun mencatat, ada 136 bencana alam terjadi di Indonesia sepanjang periode tanggal 1-16 Januari 2021.
 
Dari 136 bencana alam itu, sudah merenggut 80 korban jiwa dan 858 orang luka-luka.
 
Adapun bencana alam terbanyak yang terjadi yakni banjir sebanyak 95 kejadian, tanah longsor 25 kejadian, puting beliung 5 kejadian, gempa bumi 2 kejadian dan gelombang pasang 2 kejadian. 
 
Sebagai catatan, kejadian bencana alam ini belum memasukkan data awan panas gunung Semeru yang terjadi hari ini.
 
Adapun bencana alam besar yang baru-baru saja terjadi yakni gempa di Majene Sulawesi, dan banjir di Kalimantan Selatan. 
 
Belum lagi banyak ulama dan habib yang wafat. 
"Ulama² Wafat (Januari 2021)"
 
1. Habib Ja’far bin Muhammad Al Kaff Kudus (1 Januari 2021).
2. KHR Muhaimin Asnawi – PP Al Asnawi Magelang (1 Januari 2021).
3. KHR Abdullah Nachrowi – PP Ash-Shogiri Bogor (2 Januari 2021).
4. KHR Muhammad Najib Abdul Qodir Munawwir – PP Al Munawir Krapyak (4 Januari 2021).
5. Drs M Sai M HI – PP Nurul Yakin Malaka (5 Januari 2021).
6. KH Dang Fathurahman bin KH Ismail Badruzaman, Ponpes Al Falah Biru, Garut (6 Januari 2021).
7. KH Muhammad Nuruddin A Rahman – PP Al Hikam Bangkalan (9 Januari 2021).
8. Habib Abubakar bin Salim Al Hamid Bondowoso – (9 Januari 2021).
9. KH Zainuddin Badrus – PP Al Hikmah Kediri (10 Januari 2021).
10. KH A Yasin Asmuni – PP Hidyatut Thullab (11 Januari 2021).
11. Drs H Ibnu Hazen – LTMNU (12 Januari 2021).
12. Syekh Ali Saleh Mohammed Ali Jaber (14 Januari 2021).
13. Habib Ali bin Abdrahman Assegaf (15 Januari 2021) 
14- KH Abdul Hamid. (15 Januari 2021) Pamekasan.
15. Habib Muhammad bin Ahmad Alatas (18 Januari 2021). 
 Mari kita bacakan Al-Fatihah.. 
 
Rasulullah SAW bersabda,
 
ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠﻪ ﻻ ﻳَﻘْﺒِﺾُ ﺍﻟﻌِﻠْﻢَ ﺍﻧْﺘِﺰَﺍﻋَﺎً ﻳَﻨْﺘَﺰِﻋُﻪُ ﻣﻦ ﺍﻟﻌِﺒﺎﺩِ ﻭﻟَﻜِﻦْ ﻳَﻘْﺒِﺾُ ﺍﻟﻌِﻠْﻢَ ﺑِﻘَﺒْﺾِ ﺍﻟﻌُﻠَﻤَﺎﺀِ ﺣﺘَّﻰ ﺇﺫﺍ ﻟَﻢْ ﻳُﺒْﻖِ ﻋَﺎﻟِﻢٌ ﺍﺗَّﺨَﺬَ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺭﺅﺳَﺎً ﺟُﻬَّﺎﻻً ، ﻓَﺴُﺌِﻠﻮﺍ ﻓَﺄَﻓْﺘَﻮْﺍ ﺑِﻐَﻴْﺮِ ﻋِﻠْﻢٍ ﻓَﻀَﻠُّﻮﺍ ﻭَﺃَﺿَﻠُّﻮﺍ
 
“Sesungguhnya Allah Ta’ala tidak mengangkat ilmu dengan sekali cabutan dari para hamba-Nya, akan tetapi Allah mengangkat ilmu dengan mewafatkan para ulama.
 
Ketika tidak tersisa lagi seorang ulama pun, manusia merujuk kepada orang-orang bodoh. 
Mereka bertanya, maka mereka (orang-orang bodoh) itu berfatwa tanpa ilmu. mereka sesat dan menyesatkan.“
[HR. Bukhari]
 
2- Rasulullah SAW dalam sabdanya :
 
مَوْتُ الْعَالِمِ مُصِيبَةٌ لا تُجْبَرُ ، وَثُلْمَةٌ لا تُسَدُّ , وَنَجْمٌ طُمِسَ ، مَوْتُ قَبِيلَةٍ أَيْسَرُ مِنْ مَوْتِ عَالِمٍ
 
“Meninggalnya ulama adalah musibah yang tak tergantikan, dan sebuah kebocoran yang tak bisa ditambal. 
Wafatnya ulama laksana bintang yang padam.
 
Meninggalnya satu suku lebih mudah bagi saya daripada meninggalnya satu orang ulama” 
(HR al-Thabrani dalam Mujam al-Kabir dan al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman dari Abu Darda’).
 
3- Imam Al-Hafizh Jalaluddin bin Abdurrahman bin Abu Bakar As-Suyuthi dalam Kitab Tanqih Al-Qaul mengutip sabda Rasulullah SAW :
 
مَنْ لَمْ يَحْزَنْ لِمَوْتِ العَالِمِ، فَهُوَ مُنَافِقٌ مُنَافِقٌ مُنَافِقٌ
 
“Barangsiapa yang tidak sedih dengan kematian ulama maka dia adalah orang munafik, munafik, munafik”.
 
Kami Pengurus Besar Komunitas Aktivis Muda Indonesia (PB KAMI) menyarankan kepada pemerintah untuk segera lakukan Gerakan Taubat Nasional, semoga dengan Gerakan Taubat Nasional, Negara Indonesia bisa kembali pulih menjadi negara yang Baldatun Toyyibatun Wa Rabbun Ghofur, "ucap Sultoni selaku ketua umum PB KAMI saat di temui di sekretariat PB KAMI di Jl Kesadaran Raya, Cipinang Muara, Senin, 18 Januari 2021. (sl)