Fhoto : Tengku Maisum S Pd Kepsek SD Negeri 174 Pekanbaru.

SD Negeri 174 Pekanbaru Zona Hijau, Tetap Belajar Sesuai SOP dan Protokol Kesehatan

Pekanbaru, Suaralira.com -- Tengku Maisum S Pd Kepala Sekolah Dasar (SD) Negeri 174 Pekanbaru walaupun dalam zona hijau tetap melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka berskala terbatas. Dan setiap lokal biasanya ada 30 siswa karena keadaan pandemi covid 19 satu lokal dibagi dan dijadikan 15 siswa.
 
Sesuai aturan Protokol Kesehatan (Prokes) yang telah diatur dan diberi izin oleh Dinas Pendikan dalam batas tertentu sesuai zona yang diizinkan.
 
Dalam artian sekolah sesuai dengan SOP yang telah dibuat seperti Suhu badan siswa dicek terlebih dahulu sebelum masuk sekolah maupun Pulang Sekolah.
 
Siswa diharuskan Memakai Masker, Memakai Sanitizer, Mencuci tangan dengan memakai sabun, Menjaga jarak tempat duduk, dan siswa tidak dibenarkan istirahat diluar, juga siswa apabila pulang langsung pulang kerumah dengan tetap memakai masker, sewaktu pulang orangtua harus menjemput anaknya, "ujar Maisum.
 
Sekarang ini dari Kelas IV, V dan VI  masuk dari jam 8.00 Wib sampai jam 11.00 Wib. Dari tanggal 15/4 sampai 8/5/2021. Sekarang bagi shift ada pertama masuk pagi yang keduanya baru masuk setelah yang pagi selesai.
 
Untuk kelas VI sekarang juga diberikan tugas untuk membuat catatan ceramah Ramadhan dibuku Amaliah dan nanti dikumpulkan sama guru agamanya.
 
Maisum menuturkan kalau zona berubah menjadi Orange atau Merah kita langsung tutup sesuai edaran dinas. Alhamdulillaah sekarang kita dalam zona hijau. 
 
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Pekanbaru, Ismardi Ilyas juga menegaskan akan mengevaluasi Kepala Sekolah yang nekat melaksanakan belajar tatap muka di wilayah yang masuk kategori zona merah dan orange sebaran Covid-19, "tutur Maisum.
 
Karena Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru melalui Dinas Pendidikan, hanya mengizinkan pelaksanaan belajar tatap muka bagi sekolah yang berada di wilayah dengan kategori zona hijau dan wilayah tidak terdampak hingga resiko rendah Covid-19. 
 
"Kalau ada kepala sekolah main-main, masih abai juga kita berikan resiko ke Kepala Sekolah nya," sesuai pemberitahuan Kadisdik, "tutup Maisum". (Jeff/sl)