Tebingtinggi (Sumut), SuaraLira.com -- Tahun Ajaran 2021/2022 akan segera dimulai, wacana membuka sekolah tatap muka terus bergulir meski ditengah pandemi Covid-19, khususnya di Kota Tebingtinggi data terakhir kasus terkonfirmasi positif Covid-19 per tanggal 17 Juni 2021 sebanyak 53 orang, meninggal 50 orang dan sembuh 636 orang.
Juru Bicara Pemko Tebingtinggi Dedi Parulian Siagian kepada awak media, Kamis (17/6/2021) mengatakan, diberikan kesempatan Pembelajaran Tatap Muka di sekolah, setelah guru-guru divaksin dahulu yang saat ini seluruhnya sudah 80% dan guru- guru juga harus dinyatakan negatif Covid-19.
"Sekolah-sekolah yang telah memberikan vaksinasi terhadap tenaga kependidikan, diberikan kesempatan untuk melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka," ucapnya.
Namun disampaikan Jubir Pemko Tebingtinggi bahwa, bila ada orang tua siswa yang merasa khawatir atau tidak berkenan anaknya mengikuti tatap muka di sekolah, pihak sekolah akan menyiapkan sekolah secara daring (dalam jaringan).
Kegiatan tatap muka akan dilaksanakan dengan sangat hati-hati serta menerapkan protokol kesehatan secara ketat serta aturan-aturan yang harus dipenuhi.
"Kegiatan pembelajaran tatap muka pada tahun ajaran baru 2021/2022 ini tentunya akan dilaksanakan dengan sangat berhati-hati. Sekolah harus mampu untuk mengontrol perilaku 5M sebagai Protokol Kesehatan yang harus dilakukan siswa," jelas Dedi.
Menurut Jubir Pemko, pihak sekolah tidak hanya menyiapkan kebutuhan sebagai penunjang penerapan Protokol Kesehatan. Pihak sekolah harus mampu mengontrol dan menerapkan secara disiplin Protokol Kesehatan Covid-19.
"Pemakaian masker, rajin mencuci tangan, selalu menjaga jarak, tidak berkerumun dan mengurangi interaksi sesama siswa. Ini semua harus diperhatikan dan sangat-sangat perlu dikontrol oleh pihak sekolah," tegas Dedi Siagian.
Kalau sekolah mampu, saya kira bisa berjalan dengan baik. Sekolah juga diminta membentuk Satuan Tugas (Satgas) disekolah masing masing. Satgas inilah nantinya yang akan menjaga dan memantau seluruh aktivitas para siswa selama menjalani Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah, "kata Dedi.
Rencana Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah, lanjut Jubir Dedi Siagian, semuanya harus direncanakan dan dipersiapkan serta dilaksanakan dengan ekstra hati-hati sesuai dengan aturan. "Intinya Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah harus dilaksanakan dengan aturan yang ketat," ujarnya.
Dedi Siagian juga mengajak para orang tua siswa agar mempersiapkan anaknya dalam mengikuti Pembelajaran Tatap Muka. Peran orang tua juga sangat penting dalam mendukung terlaksananya program Pembelajaran Tatap Muka berjalan dengan baik dan aman.
Kita berharap kepada orang tua siswa yang mengijinkan anaknya mengikuti Pembelajaran Tatap Muka agar mempersiapkan dan memperhatikan kebutuhan Protokol Kesehatan si anak dalam mengikuti pembelajaran tersebut.
"Orang tua siswa juga perlu diedukasi agar memperhatikan anaknya saat pergi dan pulang sekolah. Termasuk persiapan dan bekalnya disekolah. Disinilah dibutuhkan peran pihak sekolah dan orang tua siswa dalam mengawasi para anak didik mengikuti pembelajaran. Kita tetap mewaspadai penyebaran Covid-19, dan kita berharap jangan sampai ada muncul klaster penyebaran Covid-19 di sekolah," tutup Dedi Siagian.
Sementara itu Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Tebingtinggi, dr Henny Sri Hartati, saat ditemui awak media, Kamis (17/6/2021) diruang kerjanya menjelaskan, saat ini sudah 70 persen tenaga pendidik yang sudah menerima suntik vaksinasi.
Hal ini salah satu upaya dalam mempersiapkan wacana Pembelajaran Tatap Muka di sekolah jelang tahun ajaran baru bulan Juli 2021 mendatang.
"Namun sekali lagi, kata dr Henny, persyaratan Pembelajaran Tatap Muka, pihak sekolah masing-masing harus membentuk Satgas yang memantau seluruh persyaratan dan aturan yang diterapkan berjalan dengan baik," ujar Henny. (Gabe/sl)